Damaskus – Suriah sedang mempertimbangkan pengajuan gugatan internasional terhadap pemerintah AS atas pencurian minyak di bagian timur negara itu, penasihat presiden Suriah Bouthaina Shaaban mengatakan dalam sebuah wawancara dengan TV Al-Mayadeen.
“Suriah sedang mencari kemungkinan mengajukan gugatan internasional terhadap Amerika Serikat, karena fakta bahwa mereka mencuri minyak Suriah”, katanya.
Baca: Pasukan Rusia Ambil Kendali Pos Militer AS di Raqqa: VIDEO
Sebelumnya, Duta Besar Suriah untuk PBB Bashar al-Ja’afari menuduh AS mencuri sumber daya nasional negaranya di salah satu pertemuan badan internasional, juga mengecam kurangnya tindakan PBB mengenai masalah tersebut.
“AS menempati sumur minyak Suriah dan merampas pendapatan Suriah dalam bayang-bayang keheningan Dewan Keamanan PBB”, kata duta besar.
Baca: Teroris Tolak Serahkan Kota Maarat al-Numan ke Tentara Suriah
Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada Oktober 2019 bahwa AS akan menarik pasukannya dari Republik Arab, tetapi akhirnya mundur.
Dia menyatakan bahwa “kecil” kemungkinan kontingen AS akan meninggalkan Suriah, dengan alasan “menjaga minyak”. POTUS juga mengklaim bahwa pendapatan dari minyak akan digunakan untuk mendanai Pasukan Demokrat Kurdi dan milisi dukungannya.
Keputusan itu dikecam keras oleh Damaskus dan Moskow, yang menuduh Washington secara ilegal merebut ladang minyak dan mencuri sumber daya alam negara itu. (ARN)