Irak – Ketegangan antara Washington dan Baghdad meningkat setelah militer Amerika melakukan serangan udara yang menargetkan lima fasilitas Unit Mobilisasi Populer Irak atau PMU.
Saat ini, Selasa (31/12), ribuan warga Irak berbondong-bondong menuju Kedutaan Besar AS untuk menunjukkan protes dan kemarahan atas serangan udara terbaru oleh militer Amerika di negara itu.
Baca: Serang Pangkalan Hasdh al-Shaabi, Irak Panggil Dubes AS
Menurut laporan, warga Irak, yang sebelumnya menghadiri pemakaman mereka yang tewas dalam serangan militer, membakar bendera Amerika dan meneriakkan “Mampus Amerika” dan “Mampus Israel”.
Baca: Kepala Wakaf Ahlisunnah Irak Kutuk Serangan AS ke Pangkalan Hashd Al-Shaabi
At US Embassy in #Iraq pic.twitter.com/c0crW3Faqi
— Methaq Alfayyadh (@MethaqAlFayyadh) December 31, 2019
Pendemo juga mengibarkan Bendera Hashd Al-Shaabi di depan kedubes, menunjukkan dukungan kepada pasukan relawan tersebut.
Baca:Â Ulama Tertinggi Irak Kecam Serangan Udara AS ke Pangkalan Hashd Al-Shaabi
Iraqi protesters waving Hashd al-Shaabi flags in front of @USEmbBaghdad in Baghdad #Iraq pic.twitter.com/kQQrJbg3DM
— Nwenar Fatih (@NwenarFatih) December 31, 2019
Protesters set up tents outside the U.S. embassy in #Baghdad, chanting anti-US slogans, holding banners, ‘Death to America, death to Israel.’ pic.twitter.com/s8GdEImSj1
— Rudaw English (@RudawEnglish) December 31, 2019
Sebelumnya, ulama terkemuka di Irak, Ayatollah Ali Sistani, dengan keras mengutuk serangan udara AS baru-baru ini di beberapa pangkalan di Unit Mobilisasi Populer Irak (PMU/Hashd al-Shaabi), dimana puluhan pejuang tewas.
Agresi udara itu menewaskan sedikitnya 27 orang dan melukai 51 lainnya, menurut angka terbaru yang dikeluarkan pada hari Senin oleh PMU, yang umumnya dikenal dengan nama Arabnya Hashd al-Shaabi. Pasukan Kata’ib Hizbullah yang ditargetkan adalah pasukan dari Brigade 45 dan 46 dari PMU.