arrahmahnews

Tentara Yaman Gagalkan Serangan Besar-besaran Milisi Bayaran Saudi untuk Kuasai Sana’a

Tentara Yaman Gagalkan Serangan Besar-besaran Milisi Bayaran Saudi untuk Kuasai Sana’a
Perang Yaman

Yaman – Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman mengatakan bahwa tentara Yaman dan pejuang sekutu dari Komite Populer berhasil menggagalkan serangan besar-besaran oleh milisi bayaran Saudi terhadap ibu kota Sana’a.

“Dengan bantuan Tuhan Yang Maha Esa, angkatan bersenjata kami mampu menghadapi tindakan agresi besar yang menargetkan ibu kota, Sana’a. Mereka kemudian melancarkan serangan balik, yang mengarah pada pembebasan semua wilayah di distrik Nihm (di provinsi Sana’a). Pasukan musuh menderita kerugian besar sehubungan dengan peralatan dan personel militer dalam proses tersebut,” kata Brigadir Jenderal Yahya Saree pada konferensi pers di Sana’a pada hari Rabu (29/01).

Baca Juga:

Ia menambahkan bahwa tentara Yaman dan sekutu mereka maju ke barat kota Ma’rib, dan merebut kendali atas beberapa daerah di provinsi tetangga Ma’rib dan al-Jawf. Saree menggarisbawahi bahwa wilayah-wilayah yang dibebaskan meliputi bentangan lebih dari 2.500 kilometer persegi.

Pejabat tinggi militer Yaman melanjutkan dengan mengatakan bahwa ribuan tentara bayaran Saudi terbunuh, terluka atau ditangkap dalam operasi itu. Saree mencatat bahwa operasi tersebut mengakibatkan kehancuran total tiga brigade militer dan dua puluh batalion pasukan Saudi, serta penyitaan sejumlah besar peralatan militer.

Ia menyoroti bahwa pasukan Yaman juga menembakkan rudal balistik serta melakukan serangan drone terhadap fasilitas milik raksasa minyak negara Saudi Aramco di wilayah perbatasan selatan kerajaan Jizan, menargetkan Bandara Internasional Abha serta Bandara Regional Jizan, dan menyerang Pangkalan Udara King Khalid dekat Khamis Mushait selain target-target sensitif lainnya di dalam Arab Saudi.

Baca Juga:

Arab Saudi dan sejumlah sekutu regionalnya meluncurkan kampanye menghancurkan terhadap Yaman pada Maret 2015, dengan tujuan membawa pemerintahan mantan presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi kembali berkuasa dan menghancurkan gerakan Ansarullah.

Proyek Data Lokasi dan Peristiwa Konflik Bersenjata yang bermarkas di AS (ACLED), sebuah organisasi penelitian konflik nirlaba, memperkirakan bahwa perang telah merenggut lebih dari 100.000 jiwa selama hampir lima tahun terakhir.

PBB mengatakan lebih dari 24 juta orang Yaman sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan, termasuk 10 juta orang menderita kelaparan tingkat ekstrem. (ARN)

Ikuti Update Berita di Channel Telegram Arrahmahnews

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca