arrahmahnews

Kualat Iran, Uni Eropa kembali kena sanksi AS

Kualat Iran, Uni Eropa kembali kena sanksi AS

Iran – Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menyindir Uni Eropa (UE) karena upaya mereka untuk memaksa Iran kembali ke dalam perjanjian nuklir telah menjadi bumerang ketika akhirnya Donald Trump justru melontarkan gagasan memberlakukan tarif baru kepada blok tersebut.

“Maaf untuk mengatakan, saya bilang juga apa,” ujar Zarif dalam cuitannya di twitter pada hari Rabu (22/01).

“Ketika E3 menjual sisa-sisa #JCPOA untuk menghindari tarif Trump minggu lalu, saya memperingatkan bahwa itu hanya akan menambah nafsu makannya,” tambah Zarif, merujuk pada tiga penandatangan Eropa dari Joint Comprehensive Plan of Action yaitu Inggris, Prancis dan Jerman.

Baca Juga:

“Setelah menjual integritas mereka dan kehilangan landasan moral/hukum, (yang didapat adalah) ancaman tarif LAIN. UE seharusnya melakukan lebih baik untuk menggunakan kedaulatannya. “

Cuitan Zarif ini diunggah  sebagai tanggapan atas ancaman terbaru Donald Trump untuk mengenakan tarif mobil yang menyakitkan kepada Uni Eropa ditengah upaya pemerintahan AS untuk menegosiasikan kesepakatan perdagangan baru dengan blok tersebut.

Pekan lalu, tiga negara Eropa secara resmi memicu mekanisme penyelesaian sengketa yang diabadikan dalam perjanjian dalam upaya untuk memaksa Iran kembali ke kepatuhan dengan komitmen nuklirnya. Proses itu pada akhirnya bisa mengarah pada pemberlakuan kembali sanksi-sanksi PBB yang dicabut pada tahun 2015. Iran menyebut langkah itu “kesalahan strategi”.

Baca Juga:

Zarif saat itu menyoroti kegagalan Eropa untuk menyelamatkan Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) setelah penarikan AS tahun lalu, dan mengatakan “E3 dapat menyelamatkan JCPOA tetapi tidak dengan memenuhi tuntutan pelaku intimidasi dan menekan pihak yang patuh”.

Menteri luar negeri Iran itu mendesak tiga kekuatan Eropa yaitu Prancis, Jerman, dan Inggris, untuk berhenti tunduk pada dikte AS dan lebih baik “mengumpulkan keberanian” untuk memenuhi kewajiban mereka berdasarkan perjanjian nuklir 2015 dengan Tehran.

The Washington Post melaporkan beberapa hari sebelumnya, mengutip para pejabat Eropa yang tidak disebutkan namanya, bahwa pemerintahan Trump telah mengancam untuk mengenakan tarif 25 persen pada impor mobil dan bagian-bagian mobil buatan UE. (ARN)

Ikuti Update berita klik Join Telegram ArrahmahNews

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca