Kesaksian Penduduk Asiria Tentang Pengorbanan Qassem Soleimani
SURIAH – Perwakilan masyarakat Asyur dan Kasdim, Yonatan Betkelia, memuji upaya martir Komandan Pasukan Qodem Letnan Jenderal Qassem Soleimani dalam membebaskan ratusan orang Asyur di Suriah dan Irak dari para teroris ISIS, mengatakan bahwa masyarakat Assyria berhutang budi kepadanya.
“Masyarakat Asiria (Chaldo-Assyrians dan Syriacs) berhutang budi pada Soleimani karena dia melakukan banyak upaya untuk membebaskan orang-orang Asyur di Suriah,” kata Betkelia kepada FNA, pada hari Rabu.
Dia menjelaskan bahwa hampir 300 orang Asyur di Suriah ditahan oleh ISIS, dan Jenderal Soleimani membebaskan 225 darinya, serta menambahkan bahwa 75 darinya sebelumnya telah dibunuh oleh para teroris.
Baca:
- Hassan Nasrallah Ungkap Peran Penting Qassem Soleimani di Hizbullah
- Bashar Al-Jaafari: Beberapa Negara Jadikan PBB Alat Tekan Untuk Negara Lain
Betkelia juga menambahkan bahwa ketika ISIS menyerang Erbil, Kurdistan Irak, di mana lebih dari 30.000 orang Asyur hidup, kehadiran Jenderal Soleimani memaksa para teroris untuk menarik diri dan dia menyelamatkan nyawa 30.000 orang.
Iran telah memberikan Irak dan Suriah dengan penasihat militer dan bantuan kemanusiaan dalam perjuangan mereka melawan kelompok-kelompok teroris.
Jenderal Soleimani mengatakan pada bulan Maret 2016 bahwa terorisme Takfiri mengancam semua Muslim, dan Iran berperang melawan para teroris yang memperdagangkan perempuan dan anak-anak yang diperbudak.
“Takfirisme telah melanda rumah saudara-saudara kita. Orang-orang di belakang ini berada di bawah ilusi bahwa mereka dapat memaksa Republik Islam Iran bertekuk lutut. Kelompok Takfiri telah menargetkan kesucian umat manusia dan muslim sedunia,” kata Jenderal Soleimani, berpidato di sebuah upacara di Teheran.
Jenderal Soleimani kemudian bertanya kepada mereka yang berada di balik kampanye kotor untuk menjegal kebijakan Iran dalam perang melawan teror yang sedang berlangsung, “Apakah itu sekedar petualangan jika Republik Islam berkorban untuk membela umat Islam? Apakah salah bagi Republik Islam Iran untuk memerangi kelompok memperjualbelikan sekitar 20.000 wanita muda untuk dijadikan budak seks? Apakah salah bagi Republik Islam Iran menentang arus anti-Muslim dan menghentikan pembongkaran Masjid dan situs suci Muslim?”
Pernyataannya itu muncul setelah Menteri Hak Asasi Manusia Irak Mohammed Mahdi Ameen al-Bayati mengatakan kelompok teroris ISIS Takfiri telah menjual lebih dari 5.000 wanita dan gadis hanya dari minoritas Izadi, Irak, di pasar budak mereka. (ARN)