Mantan Direktur CIA: Trump Bawa AS ke Krisis Keamanan Nasional Total
Amerika Serikat – Mantan Direktur CIA John Brennan memperingatkan tentang dugaan campur tangan Presiden Donald Trump dalam operasi agen-agen intelijen AS, menggambarkannya sebagai “krisis keamanan nasional total.”
Dalam sebuah wawancara pada hari Jumat di MSNBC’s Morning Joe, Brennan menyebut perombakan Trump dalam komunitas intelijen sebagai “pemenggalan virtual”.
“Kita sekarang dalam krisis keamanan nasional yang penuh,” kata Brennan. “Dengan mencoba mencegah aliran intelijen ke Kongres, Trump bersekongkol dengan operasi rahasia Rusia untuk membuatnya tetap menjabat demi kepentingan Moskow, bukan Amerika,” tambahnya.
Baca Juga:
- Kunjungan Rahasia Kepala CIA ke Palestina Pasca Trump Umumkan Kesepakatan Abad Ini
- Trump Tunjuk Kepala Badan Intelijen AS yang Baru
“Dua profesional keamanan nasional non-partisan telah disingkirkan di pucuk pimpinan komunitas intelijen: Joe Maguire dan kemudian Andrew Hallman,” tambahnya. “Itu adalah pemenggalan virtual dari komunitas intelijen.”
Komentar Brennan ini menyusul laporan bahwa Trump telah dengan sengaja ikut campur dalam pekerjaan komunitas intelijen dengan berusaha mencegah aliran intelijen ke Kongres dan dengan mengeluarkan tokoh-tokoh kunci dari peran kepemimpinan mereka dan menggantikannya dengan loyalis sang presiden sendiri.
Trump pada hari Rabu menyingkirkan Joseph Maguire sebagai penjabat Direktur Intelejen Nasional dan menggantikannya dengan duta besar AS untuk Jerman, Richard Grenell. Sebuah langkah yang menuai kritik karena memilih duta besar yang tidak biasa dengan sedikit pengalaman intelijen untuk memimpin agen mata-mata Amerika.
Baca Juga:
- Agen CIA, Konseptor Pembunuhan Soleimani Tewas Dalam Kecelakaan Pesawat AS di Afghanistan
- Mantan CIA Benarkan Serangan Cyber AS Penyebab Kecelakaan Pesawat Ukraina
Brennan menyatakan keprihatinannya pada pemecatan Maguire dan wakilnya, Andrew Holman, seorang perwira senior CIA. Brennan dan sejumlah pakar intelijen menggambarkan Grenell sebagai seseorang yang tidak memiliki pengalaman atau kredensial dalam hal intelijen.
Dan Coats, kepala mata-mata sebelum Maguire, mengundurkan diri Juli lalu karena perselisihan dengan presiden yang diungkap ke publik atas dugaan campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden AS 2016.
Menurut beberapa laporan media AS, penunjukan Grenell, seorang loyalis Trump, adalah upaya berkelanjutan oleh Trump untuk menggunakan kontrol pribadi atas agen mata-mata. (ARN)
Ikuti Update Berita di Channel Telegram Arrahmahnews