AS Blokir Dukungan DK PBB untuk Gencatan Senjata Idlib
New York – Penolakan AS dilaporkan telah memblokir Dewan Keamanan PBB dari mendukung perjanjian antara Rusia dan Turki untuk gencatan senjata di provinsi Idlib Suriah. Para diplomat AS sebelumnya berupaya mendukung serangan Turki di daerah itu.
Pertemuan hari Jumat (06/03) di PBB itu diminta oleh Rusia, setelah Presiden Vladimir Putin dan mitranya dari Turki Recep Tayyip Erdogan melakukan gencatan senjata setelah pertemuan enam jam di Moskow sehari sebelumnya.
“Namun, “salah satu pihak” memblokir pernyataan Dewan Keamanan yang akan menyatakan dukungan untuk perjanjian tersebut,” ujar utusan Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia.
Baca Juga:
- Putin-Erdogan Umumkan Gencatan Senjata di Idlib Suriah
- Pasca Gencatan Senjata, Rusia Catat 6 Pelanggaran Teroris dan Militan di Idlib
- Tentara Suriah: Kami Takkan Mundur dari Wilayah Manapaun yang Telah Dikuasai di Idlib
Meskipun Nebenzya menahan diri untuk tidak menyebutkan nama pihak yang menolak, baik AFP maupun TASS melaporkan bahwa AS-lah yang memveto pernyataan itu, dengan mengutip sumber-sumber diplomatik di East River.
Setelah mengerahkan kembali kontingen kecilnya di Suriah, dengan melanggar hukum domestik dan internasional, untuk merebut dan menahan ladang minyak, AS tetap berupaya mempengaruhi situasi di lapangan dengan mendesak Erdogan untuk menyerang Idlib.
Utusan AS untuk PBB Kelly Craft benar-benar pergi ke Idlib dan bertemu dengan White Helmets yang beroperasi dengan militan afiliasi Al-Qaeda. Ia kemudian pergi ke Ankara dan bertemu dengan Erdogan pada malam perjalanannya ke Moskow, tetapi tampaknya tidak berhasil.
Utusan khusus Washington untuk Suriah James Jeffrey juga mengunjungi Turki, menjanjikan “amunisi” dan pasokan untuk serangan tentara Turki ke wilayah Suriah. (ARN)
Ikuti Update Berita di Channel Telegram Arrahmahnews