MbS Tahan Para Pangeran Karena Memburuknya Kondisi Raja Salman
Arab Saudi – Sebuah surat kabar Arab terkemuka melaporkan bahwa penahanan keponakan dan saudara lelaki Raja Saudi Salman mungkin terkait dengan kondisi kesehatan Raja yang memburuk.
“Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman telah melewati garis merah dalam keluarga Saudi setelah menahan pamannya sendiri, Ahmed bin Abdulaziz,” lapor surat kabar berbahasa Arab, al-Quds al-Arabi, pada hari Sabtu (07/03).
“Penahanan itu merupakan langkah pencegahan dan kemungkinan besar terkait dengan kondisi kesehatan Raja Saudi yang memburuk,” tambahnya.
Baca Juga:
- Putra Mahkota Saudi Tangkap Tiga Anggota Senior Kerajaan
- Dituduh Terlibat Kudeta, Putra Mahkota Saudi Tangkap 20 Pangeran
Surat kabar itu mencatat bahwa telepon seluler putra pangeran Saudi juga telah disita dan mereka telah diputus dari dunia luar, menambahkan bahwa ini merupakan indikasi dari suatu insiden.
Pemerintah Saudi menahan seorang saudara lelaki dan seorang keponakan Raja Saudi Salman dalam suatu langkah yang memperluas tindakan keras terhadap kerabat kerajaan oleh putranya Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Seseorang yang akrab dengan masalah ini mengatakan bahwa Pangeran Mohammed bin Nayef dan Pangeran Ahmed bin Abdulaziz al Saud ditangkap pada hari Jumat dan dituduh melakukan pengkhianatan.
“Saudara laki-laki Pangeran Mohammed, Nawaf, juga ditahan bersamanya di sebuah kamp gurun,” kata sumber itu. Berita itu dilaporkan Jumat sebelumnya oleh Wall Street Journal dan New York Times.
Baca Juga:
- Warbler Saudi Ungkap ‘Kudeta’ Terselubung AS atas Putra Mahkota
- Barat Konfirmasi Kudeta Melawan Putra Mahkota pada 21 April di Istana Saudi
Sejak Raja Salman mengambil alih kekuasaan, pangeran-pangeran senior Saudi telah disisihkan demi putranya Pangeran Mohammed, yang telah mengkonsolidasikan kekuasaan ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan menangkap pangeran dan memindahkan mereka dari jabatan kunci ketika ia mengambil kendali atas kementerian dan lembaga kekuasaan kerajaan. Pangeran Mohammed bin Nayef berada di garis takhta dan adalah menteri dalam negeri negara itu sebelum dicabut kekuasaannya pada tahun 2017.
Kemudian pada tahun yang sama, Pangeran Mohammed memulai tindakan keras selama pemerintahannya, memerintahkan pasukan keamanan untuk menangkap pangeran senior dan pengusaha terkemuka dalam apa yang dinyatakan sebagai tindakan keras terhadap korupsi. Miliarder Pangeran Alwaleed bin Talal ditahan di Ritz Carlton Hotel. Pangeran Miteb, putra mendiang Raja Abdullah, dikeluarkan dari jabatannya sebagai kepala Pengawal Nasional yang kuat. (ARN)
Ikuti Update Berita di Channel Telegram Arrahmahnews
