China – Pihak berwenang Cina pada hari Rabu (18/03/2020) mengumumkan selesainya penelitian klinis obat “Favipiravir”, antivirus yang telah menunjukkan efektivitas klinis yang lebih baik terhadap virus “Corona” (Covid 19).
Zhang Xinmin, direktur Pusat Nasional Cina untuk Pengembangan Bioteknologi di bawah Kementerian Sains dan Teknologi, mengatakan “Favipiravir merupakan obat influenza yang disetujui untuk penggunaan klinis di Jepang pada tahun 2014, tidak menunjukkan reaksi negatif dalam uji klinis,” Xinhua melaporkan.
Baca juga:
- Italia Umumkan 3.500 Kasus Baru, Jumlah Kasus COVID-19 Tembus 30.000
- COVID-19 Menyebar ke 50 Negara Bagian AS, Angka Kematian Capai 110
“Sangat aman dan jelas efektif,” terang Zhang Xinmin.
Uji klinis juga sudah dilakukan pada 200 pasien di rumah sakit Wuhan dan Shenzhen. Hasilnya, pasien dalam waktu singkat mengalami penurunan gejala pneumonia yang signifikan.
Menurut Zhang, pasien yang memakai favipiravis dites negatif setelah empat hari. Sementara pengguna obat lain 11 hari.
Sementara itu, dari percobaan klinis di Wuhan, pasien yang diobati favipiravir sembuh dari demam dalam 2,5 hari dan gejala batuk membaik dalam 4 hari.
Baca Juga:
- China Sebut Tentara AS Bawa Virus Corona ke Wuhan
- Teori Konspirasi, Benarkah Virus Corona Wuhan Berasal dari Lab Senjata Kimia AS?
China kini dikabarkan mulai memproduksi favipiravir secara massal. Namun Fujifilm mengatakan perusahaan tidak ikut dalam uji klinis itu.
Meski demikian, sebelumnya Fujifilm memang melakukan perjanjian paten dengan perusahaan China, Zhejiang Hisun Pharmaceutical di 2016. Tapi dibatalkan 2019 lalu. (ARN)
Ikuti Update Berita di Channel Telegram Arrahmahnews