arrahmahnews

Kadrun Heboh Saat 49 TKA China Masuk Kendari Tapi Bungkam Saat Ratusan WNA Ikuti Ijtima Ulama di Gowa

Jakarta – Hastag #StopTunggangiCorona menjadi trending twitter kelompok khilafah dan anti pemerintah memanfaatkan situasi ini untuk menyerang pemerintah. Sebelumnya kita dihebohkan dengan berita puluhan TKA China yang masuk Kendari, yang berasal dari sebuah postingan video.

Suhu politik yang memanas beberapa hari terakhir akibat politisasi corona, kembali mendapatkan siraman bensin hingga komentar-komentar miring yang menyudutkan pemerintah seolah abai terhadap kesemalatan rakyat.

Baca Juga:

Mantan Wakil Ketua DPR Fadli Zon bahkan mengeluarkan pernyataan keras soal pengkhianat bangsa di akun Twitter-nya.

“Tak ada kata yg lebih cocok kecuali “pengkhianat bangsa” !” tulis Fadli lewat akun Twitternya, @fadlizon, dikutip pada, Rabu, 18 Maret 2020.

Sepertinya itu gorengan yang tepat untuk menghajar pemerintah. Namun, mereka yang teriak-teriak rasis terhadap WNA China tidak berkomentar dan bahkan abai terhadap Ijtima Ulama Dunia di Gowa, yang menyedot ribuan jamaah tablig dari dalam dan luar negeri.

Upaya pemerintah yang mengambil langkah tegas membatalkan Ijtima Ulama Dunia zona Asia di Kabupaten Gowa, juga tidak mendapatkan apresiasi dari para kadrun dan politisi busuk.

Imigrasi Klas I Makassar dalam laporannya menyatakan ada 474 WNA yang masuk.

“Jadi saya ini sekarang sudah di lokasi dan berkoordinasi langsung dengan panitianya untuk memastikan jumlah orang asing yang menghadiri itu. Jadi sekarang saya sudah dapatkan data totalnya yang ada di sana 474 WNA,” kata Kepala Imigrasi Klas I Makassar, Andi Pallawarukka saat berbincang dengan detikcom, Kamis (19/3/2020).

Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo juga menyatakan bahwa ada lebih dari 8.000 anggota jamaah tabligh yang sudah tiba di Gowa.

“Iya (benar informasi soal lebih dari 8.000 anggota jamaah tabligh sudah tiba di Gowa),” kata Agus pada hari Rabu (18/3).

Ini bukan main-main, ini masalah serius, dengan jumlah 474 WNA yang masuk dan bercampur dengan ribuan orang dari berbagai daerah tentu akan menimbulkan ledakan kasus infeksi corona yang tak terbayangkan. Belum lagi, setiap yang hadir akan kembali ke daerahnya masing-masing.

Baca Juga:

Lebih mengejutkan lagi, anggota jamaah tabligh yang hadir di Gowa adalah mereka-mereka yang juga bertanggung jawab atas perkumpulan di Malaysia dua pekan lalu.

“Lebih dari 8.000 anggota jamaah tabligh tiba di Gowa, Sulawesi Selatan untuk perkumpulan keagamaan yang akan digelar pada 19-22 Maret. Ini grup yang sama yang bertanggung jawab atas perkumpulan di Malaysia 2 pekan lalu, yang menginfeksi Covid-19 kepada lebih dari 500 orang. Pemerintah setempat berupaya membatalkan acara tersebut,” cuit @nuicemedia.

Sebelumnya acara ijtima ulama tersebut dikabarkan telah menyumbang 190 kasus covid 19 di Malaysia. Seperti dilansir cnbcindonesia.com, Malaysia melaporkan 190 kasus baru Covid-19 pada hari Minggu (15/3/2020). Sebagian besar kasus terkait dengan acara Tabligh Akbar yang digelar di Masjid Sri Petaling Kuala Lumpur pada 28 Februari hingga 1 Maret lalu.

“Kasus-kasus baru itu membuat jumlah total infeksi di Malaysia menjadi 428,” kata Kementerian Kesehatan Malaysia dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilaporkan Channel News Asia, Minggu (15/3/2020).

Berkaca dari Malaysia yang awal mula meledaknya kasus karena acara ijtima atau di Korea Selatan karena acara di Gereja, penekanan pada pemimpin agama sangat penting dilakukan selain menekan kesadaran masyarakat.

Ketika pemerintah dikritik lambat menangani corona atau kekurangan alat tes, masyarakat malah melanggar aturan untuk menjauhi kerumunan. Kalau ada lonjakan kasus, siapa lagi yang disalahkan kalau bukan pemerintah. Apalagi kalau sampai membuat keputusan lockdown yang membuat ekonomi anjlok hingga terancam rusuh.

Bijaklah dari semua sisi, ketika pemerintah mengusahakan pencegahan, masyarakat harus patuh. Jangan lagi ada embel-embel agama, takut Tuhan, tapi giliran disuruh tawakal dengan berdiam di rumah malah keluyuran. Tuhan Maha Penolong tapi bagi umatnya yang memang berusaha mau ditolong, bukan yang sombong melawan takdir.

Sebagian orang berkeyakinan bahwa sesungguhnya Allah lah yang menurunkan sakit padanya. Yang benar adalah setiap sesuatu itu ada sebabnya. Kalian sakit karena berlaku atasmu sebab-sebabnya, diantarnnya, kalian tidak komitmen dalam menjaga syarat-syarat kesehatan dan langkah-langkah pencegahan. (ARN)

Ikuti Update Berita di Channel Telegram Arrahmahnews

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca