Bogor – Dunia kedokteran Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya. Dia adalah dokter bedah senior Djoko Judodjoko.
Dokter Djoko Judodjoko meninggal Sabtu (21/3/2020). Kabar ini disiarkan oleh Dokter Pandu Riono lewat akun Twitter pribadinya.
Baca Juga:
- Makin Parah, Italia Laporkan 793 Kematian dalam Sehari akibat COVID-19
- Kisah Dokter Handoko Sang Pejuang Kemanusiaan dan Pahlawan Covid-19 Indonesia
Selamat jalan mas Koko, maafkan saya belum berhasil mendorong agar pemerintah @jokowi serius mengatasi pandemi covid19. mas terinfeksi karena aktif beri layanan. Banyak petugas kesehatan yang terinfeksi & pergi, minimnya APD sulit dimaafkan. Tidak cukup bicara, kita semua berbuat pic.twitter.com/sxeG6y1BtL
— Pandu Riono (@drpriono) March 21, 2020
Dokter Djoko Judodjoko meninggal diduga akibat terinfeksi Corona Covid-19. Adik ipar Djoko, Pandu Riono membenarkan kabar meninggalnya Djoko. Pandu mengatakan Djoko merupakan pasien suspect Corona. Djoko meninggal pada Sabtu (21/3) pukul 11.15 WIB di RSPAD Gatot Subroto.
“dr Djoko sudah… sudah dimakamkan kemarin sore di (TPU) Karet Bivak. Meninggalnya siang, dikuburkan sore,” kata Pandu saat dihubungi, Minggu (22/3/2020).
Pandu menjelaskan saat Djoko sebelum meninggal mengalami gejala dari virus Corona seperti demam, batuk, dan sesak nafas. Hingga akhirnya, Djoko harus dirawat di rumah sakit di Bogor dan kemudian di rujuk ke RSPAD Gatot Subroto.
Baca Juga:
- BNPB Perpanjang Masa Darurat Bencana Corona hingga 29 Mei 2020
- Di Tengah Upaya Melawan Virus Corona, Virus Intoleran Menyebar di Bogor
“Sorenya hari Rabu, kok dia merasa tiba-tiba nggak enak badan, batuk, sesak, demam gitu, terus kemudian dirawat di rumah sakit itu. Hari Kamis dia udah diduga sebagai pasien Corona dan diambil swabnya diperiksa di Jakarta swabnya,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih mengungkapkan tiga dokter meninggal dunia setelah terkonfirmasi terpapar Corona Virus Disease (Covid-19). Sementara seorang dokter dari informasi diterima PB IDI meninggal akibat kelelahan menangani pasien kasus virus Corona. (ARN)