Amerika

Tulsi Gabbard: Erdogan Diktator Paling Berbahaya di Dunia

Tulsi Gabbard: Erdogan Diktator Paling Berbahaya di Dunia
Kandidat Presiden AS, Tulsi Gabbard

Washington  Kandidat presiden dari partai Demokrat Tulsi Gabbard menegaskan bahwa rezim Turki yang dipimpin oleh Recep Tayyip Erdogan mendukung teroris Daesh (ISIS) dan al-Qaeda dari balik layar selama bertahun-tahun, dan sekarang dipaksa untuk menunjukkan peran yang dimainkannya melawan Pemerintah Suriah.

Dalam sebuah video yang diterbitkan di akun Twitter-nya, Gabbard menunjukkan bahwa Erdogan adalah diktator paling berbahaya di dunia, dan dia bukan teman bagi Amerika Serikat. Gabbard menegaskan bahwa Erdogan ingin mengembalikan kekaisaran Ottoman. Dia bekerja dengan al-Qaeda dan organisasi teroris lainnya untuk mencapai tujuan itu.

Baca Juga:

Dia memperingatkan bahwa Presiden AS Donald Trump tidak boleh memberikan dukungan kepada Erdogan karena AS dan media massanya tidak tertarik mendukung paranoia dan alat-alat terorisnya yang berafiliasi dengan al-Qaeda.

Gabbard menambahkan bahwa memalukan bagi AS dan medianya yang terus menggambarkan para teroris di Idlib sebagai “orang-orang bersenjata” atau “pemberontak”. Ia juga mengutuk kampanye menyesatkan yang diluncurkan oleh media internasional, khususnya media AS dan administrasi Trump yang membenarkan dukungan mereka kepada teroris.

Baca Juga:

Dia menyerukan pengesahan penghentian mempersenjatai teroris di Kongres yang akan mencegah pemerintah Amerika Serikat melanjutkan dukungannya ke negara-negara seperti Turki yang mendukung teroris, yaitu organisasi teroris al-Qaeda.

Dia juga meminta Trump dan NATO untuk tidak mendukung Erdogan dalam perang ekspansionisnya yang bertujuan untuk mencapai impian berdirinya Ottoman dan tidak terseret ke dalam perang dengan Rusia. (ARN)

Ikuti Update Berita di Channel Telegram Arrahmahnews

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca