Iran – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran memperingatkan bahwa langkah militer Amerika baru-baru ini di Irak dapat meningkatkan ketegangan regional.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (01/04), Sayed Abbas Mousavi mengecam kehadiran dan pergerakan militer Amerika di negara tetangga Iran tersebut.
Baca Juga:
- Iran dan Hizbullah Siaga Tinggi Saat AS Siapkan Plot Perubahan Rezim di Irak
- AS Tarik Pasukan dari Pangkalan Militer Nineveh di Irak
“Sementara Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa dan komunitas internasional menekankan perlunya menghentikan langkah-langkah yang menciptakan ketegangan dan penghasutan perang di tengah pecahnya pandemi corona, langkah-langkah (AS) ini menentang kehendak yang telah diumumkan pejabat, pemerintah, Parlemen dan rakyat Irak, akan menciptakan ketegangan, dan dapat mengarahkan situasi regional ke arah ketidakstabilan dan kondisi bencana,” tegas Mousavi sebagaimana dikutip Tasnim.
Juru bicara Kemenlu Iran itu juga meminta pasukan Amerika untuk menghormati pemerintah Irak dan tuntutan rakyatnya untuk mundur dari negara itu dan untuk tidak menciptakan ketegangan di wilayah tersebut.
Baca Juga:
- AS Kerahkan Pasukan Baru ke Pangkalan Ain Al-Assad Irak, Genderang Perang Ditabuh?
- Pasukan AS Menarik Diri dari Pangkalan K1 di Irak
Komentar Mousavi ini dibuat berdasarkan laporan bahwa pasukan Amerika sedang mempersiapkan diri untuk melancarkan serangan melawan Uni Mobilisasi Populer (Hashd al-Shaabi) di negara Arab itu dan bahwa Pentagon telah meninjau rencana aksi untuk operasi dalam beberapa minggu mendatang. (ARN)
Ikuti Update Berita di Channel Telegram Arrahmahnews