Saudi Arabia – Akun Twitter warbler Saudi Al-Ahd Al-Jadid mengatakan bahwa 4 pangeran yang baru-baru ini ditangkap oleh putra mahkota Saudi, Mohammed bin Salman, masih dalam tahanan hingga saat ini.
Al-Jadid menjelaskan bahwa para pengeran yang dimaksud adalah “Ahmed bin Abdulaziz, Muhammad bin Nayef, Abdul Aziz bin Saud, dan Nayef bin Ahmed.”
Dia juga menunjukkan bahwa “foto-foto yang diterbitkan oleh Saudi Press Agency (SPA) tentang kunjungan inspeksi yang dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri Abdul Aziz bin Saud adalah gambar lama dan dipublikasikan seolah-olah itu baru.”
Baca Juga:
- Tanggapan Pedas Zarif atas Tuduhan Trump Soal Rencana Serangan Iran di Irak
- Anggap Iran Lemah Ditengah Wabah Covid-19, Perang AS di Irak akan Jadi Kesalahan Besar
لا يزال أربعة من الأمراء الذين اعتقلهم ابن سلمان مؤخراً قيد الاعتقال حتى اللحظة، وهم:
أحمد بن عبدالعزيز
محمد بن نايف
عبدالعزيز بن سعود
نايف بن أحمد.
أما الصور التي نشرتها "واس" عن زيارات تفقدية قام بها وزير الداخلية فهي صور ملتقطة في وقت سابق (قديمة) وبُثت على اعتبار أنها حديثة.— العهد الجديد (@Ahdjadid) April 1, 2020
Pada awal Maret, American Wall Street Journal mengungkapkan bahwa pihak berwenang Saudi telah melakukan serangkaian penangkapan terhadap para pangeran dari keluarga kerajaan, di antaranya adalah Pangeran Ahmed bin Abdulaziz, adik dari Raja Salman, dan keponakannya, Muhammad bin Nayef bin Abdul Aziz, mantan putra mahkota, dan sejumlah pangeran lainnya.
Baca Juga:
- Geger, 14 Pangeran Saudi Terinfeksi Corona
- Dituduh Terlibat Kudeta, Putra Mahkota Saudi Tangkap 20 Pangeran
WSJ menyebutkan bahwa alasan penangkapan itu adalah “pengkhianatan”. Sementara webler Saudi ‘Mujtahid’ mengatakan bahwa operasi penangkapan itu adalah untuk mengamankan tahta kerajaan dan mempercepat suksesi Mohammed bin Salman (MbS).
Para pengamat juga menyatakan bahwa penangkapan dua pangeran “bin Nayef” dan “bin Abdulaziz” merupakan langkah proaktif untuk menyingkirkan benalu yang mencegah MbS dari naik takhta sebagai penerus ayahnya, karena kedua pengaran itu memiliki pengaruh besar dan dukungan luas untuk mengambil alih kerajaan.
Selama dua hari terakhir, pihak berwenang di kerajaan meluncurkan kampanye penangkapan baru, kali ini menargetkan aktivis media di tengah meningkatnya wabah COVID-19 di negara itu. (ARN)
Ikuti Update Berita di Channel Telegram Arrahmahnews
