Irak – Kelompok perlawanan Kataib Hizbullah Irak, yang merupakan bagian dari Unit Mobilisasi Populer (PMU), memperingatkan Presiden AS Donald Trump untuk tidak melakukan tindakan bermusuhan apapun terhadap bangsa Irak dan kelompok-kelompok perlawanan atau harus menanggung akibatnya.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (02/04), Kataib Hizbullah mengatakan bahwa jika semua pasukan Amerika di Irak terus ditarik mundur dari negara Arab itu sampai tentara terakhir, tidak ada serangan yang akan diluncurkan oleh kelompok perlawanan terhadap mereka, memperingatkan Trump untuk tidak “terlibat dalam tindakan agresif” terhadap rakyat Irak dan kelompok-kelompok perlawanan.
Baca Juga:
- Iran dan Hizbullah Siaga Tinggi Saat AS Siapkan Plot Perubahan Rezim di Irak
- AS Kerahkan Pasukan Baru ke Pangkalan Ain Al-Assad Irak, Genderang Perang Ditabuh?
“Pada saat dunia menghadapi bahaya pandemi virus corona, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa serta organisasi kemanusiaan menekankan perlunya menghentikan perang yang dilakukan oleh kekuatan arogansi dunia sehingga negara-negara dapat memerangi bahaya (pandemi) yang sedang terjadi ini, Trump yang bodoh atau salah satu bawahannya mengancam kelompok-kelompok perlawanan di Irak, khususnya Kataib Hizbullah, dengan ucapan kurang ajar hampir setiap hari,” bunyi pernyataan itu menambahkan.
Kelompok itu juga menekankan sifat patriotik murni dari perlawanannya, menekankan bahwa mereka tidak dipengaruhi oleh negara asing, menolak tuduhan AS bahwa kelompok itu didukung oleh negara tetangga Iran.
Baca Juga:
- Drone Tak Dikenal Serang Markas Kataib Hizbullah di Al-Qaim, Irak
- Anggap Iran Lemah Ditengah Wabah Covid-19, Perang AS di Irak akan Jadi Kesalahan Besar
Perkembangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah pasukan koalisi pimpinan AS menarik diri dari Pangkalan Udara K1, yang terletak 15 kilometer (9 mil) barat laut Kirkuk, dan menyerahkannya kepada pasukan Irak dalam sebuah upacara.
Koalisi AS telah mengatakan bahwa pemindahan pasukan militer pimpinan AS tidak ada hubungannya dengan serangan rudal terhadap pangkalan Irak yang menampung pasukan koalisi, atau merebaknya wabah COVID-19. (ARN)
Ikuti Update Berita di Channel Telegram Arrahmahnews
