arrahmahnews

AS ‘Bajak’ Masker untuk Jerman dari China

AS 'Bajak' Masker untuk Jerman dari China

Berlin  Di tengah lonjakan kasus infeksi Covid-19 yang mencapai 250.000 pada minggu ini, memaksa Washington membajak pengiriman masker yang dipesan Jerman.

Gedung Putih menekan produsen peralatan keselamatan 3M untuk meningkatkan impor masker respirator dari pabrik-pabrik Cina. Trump secara terbuka mengancam bahwa 3M akan “membayar harga mahal” jika tidak menambah pasokan ke AS.

Baca Juga:

Namun di balik layar, para pejabat Amerika memperoleh masker-masker ini dengan cara yang lebih curang.

Pengiriman 200.000 masker pernapasan kelas FFP2 dari pabrik 3M pada minggu ini yang seharusnya dikirim ke ibukota Jerman, ternyata tidak pernah sampai ke Berlin. Der Tagesspiegel mengatakan bahwa pengiriman itu sebaliknya menuju ke AS. Senator Berlin Andreas Geisel mengkonfirmasi pada hari Jumat bahwa masker telah “dibajak.”

“Kami menganggap ini sebagai tindakan pembajakan modern,” kata Geisel.

Kepala polisi Berlin Barbara Slowik mengatakan kepada Tagesspiegel bahwa ia yakin 3M mengalihkan pengiriman karena larangan ekspor AS. Perusahaan membantah tuduhan itu, sementara juru bicara Gedung Putih mengatakan kepada surat kabar Jerman bahwa tuduhan pembajakan itu “sepenuhnya salah.”

Baca Juga:

Namun, Jerman bukan satu-satunya negara yang pengirimannya dibajak oleh Amerika. Kanada yang dikutip Le Journal de Montreal melaporkan bahwa pengiriman masker yang menuju rumah sakit di ibukota juga dialihkan ke negara bagian Ohio, AS. Perusahaan pengiriman DHL kemudian mengklaim bahwa ini murni “kesalahan komputer,” tetapi pemasok rumah sakit Montreal Fan Zhou mengklaim bahwa mereka telah memesan 10.000 masker.

Sebelumnya, AS juga dilaporkan telah membeli satu pesawat penuh masker buatan China yang sedianya akan diterbangkan ke Prancis.

Ketika satu pesawat penuh masker dimuat dan disiapkan untuk keberangkatan dari Shanghai ke Prancis pada minggu ini, Amerika muncul di landasan pacu pada menit terakhir dan membeli kiriman itu tiga kali lipat dari harga yang dibayar Prancis.

“Pesanan Prancis dibeli dengan uang tunai oleh Amerika di landasan pacu, dan pesawat yang akan terbang ke Prancis berangkat menuju AS sebagai gantinya,” kata Rénaud Muselier kepada RT Prancis pada hari Rabu.

AS, Jerman, dan Prancis adalah di antara enam negara yang terkena dampak terburuk di seluruh dunia. Hingga hari Jumat, 6.800 orang tewas di AS, sementara 6.500 orang tewas Prancis dan 1.200 orang tewas di Jerman.

Meskipun terlihat jelas, AS bukan satu-satunya negara yang berjuang untuk mengamankan sahamnya sendiri dengan mengorbankan sekutu-sekutunya.

Ketika pandemi global menghantam Italia dengan serius pada bulan lalu, Jerman melarang ekspor alat peralatan medis -termasuk masker, kacamata, dan sarung tangan- sebelum memutup perbatasan beberapa minggu kemudian. Prancis mengeluarkan larangan serupa, dan UE memberlakukan kontrol atas ekspor di luar blok itu.

Di Berlin, Geisel menggambarkan pasar global untuk masker sebagai skenario “Wild West”. Meskipun para pejabat Amerika menyangkal menggunakan trik curang untuk mendapatkan peralatan keselamatan, seorang pejabat Departemen Keamanan Dalam Negeri mengatakan kepada Reuters bahwa AS tidak akan berhenti mencuri masker. (ARN)

Ikuti Update Berita di Channel Telegram Arrahmahnews

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca