Washington – Komando Sentral AS (CENTCOM) mengkonfirmasi penyebaran sistem rudal Patriot baru ke Irak di tengah seruan penarikan pasukan Amerika dari negara itu.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, Bill Urban, juru bicara CENTCOM mengkonfirmasi penempatan tersebut, mengatakan militer AS tidak akan memberikan pembaruan status lebih lanjut tentang pergerakan sistem rudal Patriot yang sedang berlangsung di Irak untuk alasan keamanan.
Baca Juga:
- Bendera Setengah Tiang Dikibarkan di Seluruh China, Hormati Para Martir Pandemi Corona
- Di Iran, Hampir 20.000 Pasien Covid-19 Pulih Sepenuhnya
“Militer AS terus mengoordinasikan upaya tersebut dengan para mitra Irak-nya,” katanya, seraya menambahkan, “Pemerintah Irak sangat menyadari kebutuhan kita bersama akan perlindungan pertahanan udara para anggota layanan di Irak”.
Juru bicara Pentagon Komandan Sean Robertson mengatakan pada hari Kamis bahwa “untuk alasan keamanan operasional, kami tidak memberikan pembaruan status ketika sistem-sistem itu aktif.”
Pengerahan itu dilakukan karena Irak telah menyerukan penarikan segera semua pasukan asing dari negara itu.
Karim Alawi, anggota komite keamanan dan pertahanan parlemen Irak, mengutuk keras penerapan sistem rudal Patriot di pangkalan-pangkalan yang menampung pasukan AS di Irak sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan negara, dan mendesak pemerintah untuk merinci setiap perjanjian yang berkaitan dengan langkah AS.
Dia juga menegaskan, “menurut informasi yang tersedia, rudal Patriot buatan AS dipasang di tiga pangkalan militer tempat pasukan Amerika ditempatkan. Ini bertentangan dengan kedaulatan Irak”.
Baca Juga:
- Takut Diserang Iran, CENTCOM Kerahkan Sistem Pertahanan Rudal di Pangkalan Irak
- CENTCOM Klaim Konvoi Militer AS Diserang Pemberontak Dukungan Turki di Suriah Utara
Amerika Serikat mengirim sistem rudal Patriot ke Irak pekan lalu, tampaknya sebagai tindakan pencegahan terhadap kemungkinan serangan roket.
Namun, kelompok-kelompok perlawanan Irak bersiaga tinggi untuk kemungkinan operasi bendera palsu oleh pasukan AS, yang seharusnya meninggalkan negara itu.
Sementara itu, militer yang dipimpin AS telah mulai menarik diri dari beberapa pangkalan di Irak, dan memindahkan pasukannya ke posisi lain di negara itu.
Koalisi telah mengatakan bahwa pemindahan pasukan militer pimpinan AS tidak ada hubungannya dengan serangan rudal terhadap pangkalan Irak yang menampung pasukan koalisi, atau pecahnya COVID-19 di Irak. (ARN)
Ikuti Update Berita di Channel Telegram Arrahmahnews
