Baghdad – Unit Mobilisasi Populer Irak (PMU) yang lebih dikenal dengan Hashd al-Sha’abi, mengecam pasukan AS yang bercokol di negara mereka sebagai “penjajah”, dan berjanji akan mengakhiri pendudukan.
Dalam pernyataan bersama pada hari Sabtu, kelompok Hashd al-Sha’abi mengatakan mulai sekarang pasukan AS akan dianggap sebagai “pasukan pendudukan”.
Pernyataan itu mengutip penolakan AS untuk menarik pasukannya dari Irak dan “agresi” terhadap negara itu sebagai alasan keputusan mereka.
Baca Juga:
- Kata’ib Hizbullah ke Trump: Jangan Berani Macam-macam di Irak
- CENTCOM Konfirmasi Pengerahan Rudal Patriot ke Irak
“Anda telah membuktikan kepada semua orang bahwa kalian adalah pasukan pendudukan, bahwa kalian hanya menghormati bahasa kekerasan, atas dasar ini kalian akan dianggap sebagai penjajah,” bunyi pernyataan itu.
Ia juga mengatakan bahwa operasi militer pasukan perlawanan Irak adalah respon dasar terhadap agresi AS.
“Ketahuilah bahwa semua operasi yang telah dilakukan terhadap kalian sejauh ini hanya merupakan respon kecil terhadap agresi kalian karena keputusan untuk melakukan operasi [terhadap pasukan AS] belum diambil saat itu,” tambahnya.
Mereka menekankan bahwa ancaman AS baru-baru ini untuk menargetkan pasukan perlawanan ditujukan untuk menutupi kegagalan mereka sendiri.
Baca Juga:
- NATO Berencana Perluas Misinya di Irak
- Parlemen: Penyebaran Sistem Rudal Patriot AS Langgar Kedaulatan Irak
Pernyataan PMU diakhiri dengan pesan kepada rakyat Irak, di mana kelompok-kelompok perlawanan bersumpah bahwa mereka tidak akan membiarkan AS menduduki negara dan merampok sumber dayanya.
Pernyataan itu sejalan dengan seruan sebelumnya oleh Parlemen Irak dan militer agar semua pasukan asing meninggalkan negara sesegera mungkin. (ARN)
Ikuti Update Berita di Channel Telegram Arrahmahnews
