Irak – Presiden Irak Barham Saleh telah secara resmi menugaskan Perdana Menteri yang baru ditunjuknya, Mustafa al-Kadhimi, untuk membentuk pemerintahan setelah kepala intelijen itu menerima dukungan mayoritas tokoh politik tertinggi negara itu.
Pengumuman itu muncul tak lama setelah pendahulunya Adnan al-Zurfi mengumumkan pengunduran diri dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (09/04) setelah gagal mendapatkan dukungan yang cukup untuk membentuk pemerintahan.
Baca Juga:
- PM Irak yang Baru Ditunjuk Mengundurkan Diri
- Iran dan Hizbullah Siaga Tinggi Saat AS Siapkan Plot Perubahan Rezim di Irak
Upacara pengangkatan Kadhimi dihadiri oleh tokoh-tokoh politik terkemuka dan pejabat tinggi, menunjukkan dukungan luas untuk Kadhimi yang berusia 53 tahun tersebut. Ini belum pernah terjadi sebelumnya karena tidak satu pun dari dua perdana menteri yang ditunjuk sebelumnya tahun ini menikmati dukungan seperti itu.
“Saya akan bekerja tanpa lelah untuk memberi rakyat Irak sebuah program dan kabinet yang akan bekerja untuk melayani mereka, melindungi hak-hak mereka dan membawa Irak menuju masa depan yang makmur,” tulis Kadhimi di halaman Twitter resminya.
Baca Juga:
Kadhimi memiliki 30 hari untuk membentuk kabinetnya, yang kemudian harus dia pilih untuk memberikan kepercayaan pada parlemen Irak.
Ia akan menggantikan Perdana Menteri sementara Adel Abdul-Mahdi, yang mengundurkan diri November lalu setelah demonstrasi menentang korupsi, tingginya pengangguran kaum muda dan layanan publik yang buruk, meletus di ibu kota Baghdad dan kemudian dengan cepat menyebar ke kota-kota lain. (ARN)
Ikuti Update Berita di Channel Telegram Arrahmahnews
