Arab SaudiĀ – Deportasi baru-baru ini yang dilakukan oleh Arab Saudi terhadap ribuan migran Ethiopia akan beresiko penyebaran virus corona di benua Afrika. PBB mendesak Riyadh untuk menghentikan praktik ini sementara waktu.
Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan pada hari Senin bahwa Arab Saudi sejauh ini telah mendeportasi 2.870 migran Ethiopia ke Addis Ababa sejak dimulainya pandemi coronavirus.
Baca Juga:
- Tingkat Infeksi dan Kematian akibat Covid-19 Menurun di Sebagian Besar Wilayah Iran
- Warbler: Menkes Saudi Akui Jumlah Kasus Covid-19 Capai 200 Ribu Orang
Seorang pekerja bantuan yang akrab dengan deportasi, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan bahwa “sekitar 3.000” migran Ethiopia telah tiba dari Arab Saudi dalam 10 hari terakhir.
“Pengusiran dan deportasi migran ilegal Ethiopia imbas dari wabah COVID-19 yang tak terkendali di kerajaan,” kata Catherine Sozi, koordinator kemanusiaan PBB untuk Ethiopia.
“Gerakan migrasi skala besar, yang tidak direncanakan, membuat penularan virus jauh lebih besar. Karena itu kami menyerukan penangguhan sementara deportasi skala besar,” tambah Sozi.
Deportasi itu terjadi karena kondisi kesehatan para pengungsi yang kembali menjadi beban bagi pemerintah Ethiopia karena tidak jelas seberapa teliti pihak berwenang Saudi dalam memeriksa mereka untuk virus corona sebelum keberangkatan mereka dari kerajaan.
Baca Juga:
- Netanyahu Umumkan Kematian Rabi Agung Israel Karena Corona
- BIADAB! Saudi āEksporā Virus Corona ke Yaman
Lebih lanjut Sozi mengatakan, pemerintah Ethiopia telah meminta agar deportasi semacam itu dihentikan sampai dapat mendirikan 30 pusat karantina di ibu kota, Addis Ababa.
Namun, dia mengatakan Riyadh tetap melanjutkan deportasi meskipun faktanya “hanya tujuh pusat karantina yang dapat menampung para migran yang kembali” dan Ethiopia berusaha keras untuk mengakomodasi para migran.
Sebuah organisasi bantuan kemanusiaan, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan pihaknya khawatir bahwa frekuensi penerbangan dan sejumlah besar orang yang dideportasi dapat membanjiri sistem karantina Ethiopia.
“Langkah-langkah karantina yang ada saat ini perlu ditingkatkan, dan staf medis saat ini perlu ditingkatkan serta dipersiapkan lebih baik dan diperlengkapi … unutk membantu semua migran yang baru tiba,” kata kelompok bantuan itu.
“Para migran ini sangat rentan. Mereka telah melakukan perjalanan yang sangat berbahaya dan banyak yang tiba di Ethiopia dengan kebutuhan kesehatan medis dan mental yang tinggi.” (ARN)
Ikuti Update Berita di Channel TelegramĀ Arrahmahnews
