arrahmahnews

Pakar: AS Ganti Militer di Irak dengan Pasukan yang Dilatih CIA dan Mossad

Pakar: AS Ganti Militer di Irak dengan Pasukan yang Dilatih CIA dan Mossad

Baghdad Seorang pakar keamanan terkemuka memperingatkan bahwa AS sedang berusaha mengganti personil militernya di Irak dengan pasukan yang dilatih oleh CIA dan Mossad untuk melindungi kepentingannya di negara itu.

“AS sedang berusaha untuk menggantikan tentara yang ada di Irak dengan sejumlah pasukan yang dilatih di bawah pengawasan Mossad dan CIA dengan tujuan mendukung kepentingannya di negara itu,” kata Adnan al-Kanani kepada al-Ahd pada hari Senin.

Baca Juga:

Di tempat lain, Adnan al-Kanani mengkritik kelompok-kelompok politik di Irak karena kurangnya kepedulian mereka terhadap plot AS, dan memperingatkan bahwa Washington sekarang berusaha untuk melakukan aksi militer di Irak setelah parlemen sepakat mengusir pasukan AS.

Pernyataannya itu sejalan dengan seruan sebelumnya oleh parlemen dan militer Irak agar semua pasukan asing meninggalkan negara Arab sesegera mungkin.

Anggota parlemen Irak dengan suara bulat menyetujui RUU pada 5 Januari, menuntut penarikan semua pasukan asing yang dipimpin oleh Amerika Serikat dari negara itu setelah pembunuhan Letnan Jenderal Qassem Soleimani, komandan Pasukan Quds dari Pasukan Pengawal Revolusi Islam Iran, dan Abu Mahdi al-Muhandis, wakil kepala PMU, dan rekan-rekan mereka dalam serangan udara AS yang disahkan oleh Presiden AS Donald Trump di dekat Bandara Internasional Baghdad.

Unit Mobilisasi Populer Irak (PMU) dalam sebuah pernyataan pada awal bulan ini mengecam pasukan AS dan menyebutnya sebagai “penjajah”, serta berjanji akan mengakhiri pendudukan AS di Irak.

Kelompok Hashd al-Shaabi mengatakan mulai sekarang pasukan AS di negara Arab akan ditangani sebagai “pasukan pendudukan”, presstv melaporkan.

Baca Juga:

Pernyataan itu mengutip penolakan AS untuk menarik pasukannya dari Irak dan “agresi lanjutannya” terhadap negara itu sebagai alasan keputusan mereka.

“Anda telah membuktikan kepada semua orang bahwa Anda adalah pasukan pendudukan dan bahwa Anda hanya menghormati bahasa kekerasan; atas dasar ini Anda akan dianggap sebagai penjajah, “pernyataan itu berbunyi.

Ia juga mengatakan bahwa operasi militer pasukan perlawanan Irak adalah respons dasar terhadap agresi AS.

“Ketahuilah bahwa semua operasi yang telah dilakukan terhadap Anda sejauh ini hanya respon kecil terhadap agresi Anda karena keputusan untuk melakukan operasi [melawan pasukan AS] belum diambil saat ini,” tambahnya.

Mereka menekankan bahwa ancaman AS baru-baru ini untuk menargetkan pasukan perlawanan ditujukan untuk menutupi kegagalan mereka sendiri. (ARN)

Ikuti Update Berita di Channel Telegram Arrahmahnews

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca