Arab Saudi – Pasukan rezim Saudi dilaporkan telah menembak dan membunuh seorang aktivis suku di wilayah barat laut Tabuk kerajaan, setelah ia menolak perintah pembongkaran dan menolak meninggalkan rumahnya untuk memungkinkan pembangunan proyek megacity kontroversial NEOM yang jadi ambisi Putra Mahkota Mohammad bin Salman di daerah tersebut.
Aktivis media sosial mengatakan bahwa pasukan Saudi menyerbu daerah al-Khuraybah, yang terletak lebih dari 1.400 kilometer (869 mil) barat laut ibukota Riyadh, Senin (13/04) dan secara fatal menembak Abdul-Rahim al-Howeiti.
Baca Juga:
- Kota Fiksi “Neom” di Gurun Arab, Memaksa Saudi Mengakui Entitas Israel
- Pembunuhan Khashoggi Hancurkan Proyek ‘Neom’ Putra Mahkota Saudi
Rekaman dan gambar-gambar yang dibagikan oleh para aktivis di bawah tagar Arab “Martyrdom of Abdul-Rahim al-Howeiti” menunjukkan mobil-mobil polisi Saudi di sekitar daerah itu, dan kemudian memberondong rumah Howeiti dengan banyak peluru.
https://twitter.com/saudibus222/status/1249635492842418176?s=20
قتلوه وهدموا بيته..
هذا المواطن السعودي وثق لحظاته الأخيرة. لماذا قتلته قوات الأمن؟#استشهاد_عبدالرحيم_الحويطي pic.twitter.com/NYhWFQOtp7— شبكة رصد (@RassdNewsN) April 14, 2020
Howeiti adalah anggota terkemuka suku Howeitat yang besar, yang telah tinggal di daerah itu selama ratusan tahun. Ia telah menerbitkan banyak video yang memprotes proyek pembangunan besar dan pemindahan paksa penduduk setempat.
Baca Juga:
- New York Times: 150 Pangeran Saudi Terinfeksi Virus Corona
- Investasi Rahasia Putra Mahkota Saudi Bocor, Ada Taksi Terbang dan Alkohol
Dalam videonya, Howeiti mengecam kerajaan karena mencabut warga negara Saudi demi sebuah proyek yang bertentangan dengan sejarah dan tradisi di kawasan itu.
Saat konferensi internasional pada Oktober 2017, bin Salman meluncurkan rencana untuk membangun kota dan zona bisnis baru, yang dikenal sebagai NEOM, yang menurut para pejabat akan didukung oleh investasi lebih dari 500 miliar dolar. (ARN)
Ikuti Update Berita di Channel Telegram Arrahmahnews