Irak Tingkatkan Operasi Kontra-Terorisme Ditengah Peringatan Kolaborasi AS-ISIS
Irak – Pasukan militer Irak dan pejuang sekutu dari Pasukan Mobilisasi Populer yang dikenal sebagai Hashd al-Shaabi melancarkan operasi baru terhadap militan ISIS/Daesh di tengah peringatan kolaborasi antara Amerika Serikat dan sisa-sisa kelompok teror Takfiri di negara itu.
Pada hari Senin (04/05), Security Media Cell Irak mengumumkan peluncuran kampanye militer baru, yang dijuluki ‘Desert Lions (singa gurun)’ melawan sel-sel tidur ISIS/Daesh di daerah-daerah gurun negara itu.
Baca Juga:
- Parlemen: Jika AS Tidak Sediakan Persenjataan Modern, Irak Akan Beli S-400 Rusia
- Badan Intelijen Irak Peringatkan Serangan Bom Mobil ISIS di Baghdad
“Operasi ini mencakup “Wadi Houran, Husayniyyat, Al-Kara, H2, dan Wadi al-Hallcom, semua jalan ke perbatasan internasional” di provinsi Anbar barat Irak dengan tujuan untuk “meningkatkan keamanan dan stabilitas di daerah ini, untuk mengejar unsur-unsur teroris dan untuk menangkap mereka yang dicari,” ungkap media keamanan Irak tersebut dalam pernyataan mereka.
Kampanye baru ini menyusul serangkaian serangan mematikan oleh teroris Daesh yang menargetkan pasukan Irak, di antaranya serangan Sabtu di Provinsi Salahuddin yang menewaskan sedikitnya 10 pejuang Hashd al-Shaabi.
Pada hari Senin, intelijen Angkatan Darat Irak menahan pemimpin kelompok Daesh, yang disebut Abu Hajar, di Provinsi Nineveh.
Baca Juga:
- Gempar, Rusia Beri Iran Akses ke Pangkalan Hmeimim di Suriah
- ISIS Manfaatkan Pandemi Corona untuk Luncurkan Serangan di Suriah dan Irak
Itu terjadi sehari setelah penangkapan elemen Daesh lainnya, Abu Abdulmalik, di ibukota provinsi Mosul, Nineveh, yang pernah menjadi benteng utama kelompok teror di negara Arab itu.
Juga pada hari Senin, jaringan media Rudaw melaporkan bahwa kendaraan bermuatan bahan peledak meledak di daerah Madham di Anbar barat, menewaskan para penumpangnya yang semuanya adalah teroris.
“Di antara mereka yang terbunuh adalah komandan militer Daesh Abu Ghasurah,” kata laporan itu.
Sementara itu, Mahmoud al-Rubaye, juru bicara kelompok Asaib Ahl al-Haq Irak, yang merupakan bagian dari Hashd al-Shaabi, mengatakan bahwa AS telah lama mendukung teroris di Irak dan Suriah dan bahwa Daesh adalah bagian dari skema Washington untuk menghancurkan kawasan.
AS berencana untuk menempatkan orang-orang Palestina di Anbar barat di bawah “kesepakatan abad ini” Presiden Donald Trump. (ARN)
Ikuti Update Berita di Channel Telegram Arrahmahnews