Jenderal Top Iran: Peluncuran Satelit Militer “Tamparan Keras” Bagi Intelijen Musuh
Tehran – Iran baru-baru ini telah meluncurkan satelit militer ke luar angkasa, yang menunjukkan “kekalahan besar intelijen” musuh Republik Islam Iran, termasuk AS, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammad Hossein Baqeri dikutip oleh kantor berita Tasnim selama pertemuan militer di Teheran pada hari Sabtu.
Dia menggembar-gemborkan peluncuran satelit sebagai sesuatu yang akan merubah keseimbangan kekuasaan yang menguntungkan Tehran, seperti dilansir Sputniknews.com
Baca Juga:
- Tolak Tuduhan Pompeo, Rusia: Peluncuran Satelit Iran Tak Langgar Resolusi PBB
- Pasca Peluncuran Satelit Militer, Wall Street Journal Puji Teknologi Iran
Baqeri juga memuji peluncuran itu sebagai contoh perencanaan cerdas yang “luar biasa”, dan memberikan pujian kepada Angkatan Bersenjata Iran yang berhasil menambah upaya Republik Islam dengan strategi meningkatkan kekuatan negara.
Tak lama setelah peluncuran 22 April, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, menyatakan bahwa Iran harus “bertanggung jawab atas apa yang dilakukan”, dan mengklaim bahwa peluncuran itu melanggar Resolusi 2231 Dewan Keamanan PBB.
Resolusi itu, bagaimanapun, tidak melarang Iran meluncurkan satelit, tetapi menyerukan negara itu untuk menghindari pengujian dan meluncurkan segala jenis rudal balistik, termasuk yang digunakan dalam program luar angkasa.
Baca Juga:
- Satelit Noor Sukses, Iran Janji Segera Luncurkan Satelit Baru ke Orbit yang Lebih Tinggi
- AS Akui Keberhasilan Iran Luncurkan Satelit Militer ke Orbit
Kementerian Luar Negeri Iran, pada gilirannya, menyatakan bahwa peluncuran satelit militer Noor (Light in Farsi) tidak melanggar resolusi internasional. Juru bicara kementerian menekankan bahwa dalam hal ini, upaya AS untuk mengajukan banding ke Resolusi 2231 untuk mengutuk tindakan Iran tidak relevan.
Peluncuran ini didahului oleh beberapa upaya gagal untuk menempatkan satelit Zafar, yang dirancang untuk mengumpulkan data tentang gempa bumi dan bencana alam lainnya dari luar angkasa, ke dalam orbit Bumi. Pada bulan Februari, Menteri Pertahanan Iran Amir Hatami menolak tuduhan AS bahwa pembawa satelit dapat diubah menjadi rudal militer dan bahwa peluncuran Zafar yang gagal baru-baru ini merupakan bagian dari program rudal Teheran. (ARN)
Ikuti Update Berita di Channel Telegram Arrahmahnews