Arab Saudi

Tunangan Kashoggi soal Pembelian Klub Inggris oleh MbS: Uang Bukan Segalanya

Arab Saudi – Tunangan wartawan Arab Saudi yang tewas dibunuh, Jamal Khashoggi, mengatakan kepada BBC pada hari Minggu (10/05) bahwa “nilai-nilai moral harus menang” dalam persoalan pengambilalihan klub Liga Premier Inggris Newcastle United FC oleh Putra Mahkota Saudi.

“Pesan saya ini adalah untuk manajemen dan pembuat keputusan Newcastle United,” katanya kepada BBC 5 Live. “Kita harus mempertimbangkan nilai-nilai etika, bukan hanya nilai finansial atau politik. Uang tidak dapat membeli semua yang ada di dunia. Jadi pesan yang akan diberikan kepada orang-orang seperti Putra Mahkota [Mohmamed bin Salman] adalah sangat penting.”

Ia menambahkan, “Seharusnya tidak ada tempat di sepakbola Inggris bagi mereka yang dituduh melakukan kekejaman dan pembunuhan.”

Baca: Kekayaan 1,4 Triliun Dolar dan Pemborosan Kerajaan Saudi

Pemilik Newcastle United saat ini, miliarder Inggris Mike Ashley, membuat penawaran penjualan klub itu pada tahun 2017.

Jika kesepakatan untuk ini disetujui, maka Dana Investasi Publik Arab Saudi (PIF) yang diketuai oleh Putra Mahkota bin Salman akan memegang 80% saham di klub, dengan kesepakatan senilai 300 juta poundsterling (370 juta dolar).

Selain pembunuhan Khashoggi, Arab Saudi telah melakukan banyak pelanggaran hak asasi manusia lainnya serta pembajakan pertandingan Liga Premier dari penyiaran resmi Qatar, beIN Sports.

Agen intelijen Barat percaya Pangeran bin Salman adalah otak dibalik pembunuhan Khashoggi, yang dibunuh dan jasadnya dipotong-potong di Konsulat Saudi di Istanbul pada Oktober 2018, sebuah tuduhan yang dibantah sang pangeran.

Baca: Kelompok HAM: Putra Mahkota Saudi Tak Lolos Tes Kepemilikan Klub Bola Inggris

“Kami tidak ingin kesepakatan ini berjalan,” kata Cengiz. “Kami tidak hanya berbicara tentang pembunuhan seorang manusia tetapi upaya untuk menjaga semua harapan tentang masa depan, untuk menjaga hak asasi manusia tetap hidup, untuk mendukung keadilan dan untuk memulai transformasi di Timur Tengah.

“Kesepakatan ini sepertinya hanya tentang membeli sesuatu. Namun ada gambaran yang lebih luas. Arab Saudi menunjukkan kepada dunia wajah reformasi. Tetapi memiliki wajah lain di mana kenyataan jauh dari apa yang ditunjukkan kepada dunia. Inilah mengapa kami ingin ini dihentikan dan tidak diselesaikan.”

Kesepakatan pengambilalihan klub Inggris itu sendiri diperkirakan akan tetap terjadi, meskipun banyak kontroversi terkait dengan hal ini. (ARN)

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: