Rusia – Kedutaan Besar Rusia untuk Amerika Serikat mengkonfirmasi bahwa mereka mengirim surat ke surat kabar The New York Times, menuntut pencabutan berita yang mengklaim bahwa Moskow mengurangi jumlah kematian sebenarnya dari COVID-19.
“Kami mengkonfirmasi pengiriman surat oleh duta besar Rusia kepada pemimpin redaksi New York Times yang menuntut pencabutan,” demikian disampaikan pihak kedutaan kepada Sputnik pada hari Kamis (14/05).
Komisi Duma Negara Rusia mengenai laporan NYT, serta laporan yang sama oleh Financial Times yang juga diterbitkan pada hari Senin, merekomendasikan Kementerian Luar Negeri untuk mengambil tindakan terhadap kedua publikasi tersebut, termasuk mencabut akreditasi mereka. Namun, kementerian memutuskan untuk mengambil tindakan yang lebih diplomatis.
Baca: Media Barat Salah, Hubungan Rusia dan China Tidak Rusak Gara-gara Corona
“Mencabut akreditasi, pengusiran jurnalis atau tindakan represif lainnya bukanlah metode kami,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova, Rabu (13/05). “Kami selalu merespons, pertama-tama, dengan sebuah kata. Dalam sebuah kata, didukung oleh tindakan, langkah-langkah spesifik.”
Zakharova mengindikasikan bahwa langkah-langkah selanjutnya terhadap surat-surat itu dapat menyusul, tergantung pada bagaimana mereka bereaksi terhadap permintaan kementerian.
Laporan dari media-media AS tersebut mengklaim telah mengungkap perbedaan antara statistik resmi Rusia dan yang dilaporkan oleh kamar mayat setempat, menuduh kematian COVID-19 di Rusia sebanyak 70% lebih tinggi daripada yang dinyatakan Moskow.
Dubes Rusia Desak Barat Cabut Sanksi atas Suriah Ditengah Pandemi Corona
Pada hari Selasa, seorang juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kepada saluran berita Rusia 24, “Tidak ada fakta yang menunjukkan bahwa [angka kematian COVID-19] disengaja dikurangi] … Pada saat ini, saya tidak melihat apa pun yang akan membuktikan bahwa Rusia secara sadar tidak menyediakan data tentang kematian dari virus corona.” (ARN)
