Iran – Teheran memanggil duta besar Swiss untuk negara itu, yang mewakili kepentingan Washington, untuk mengajukan protes terhadap dugaan rencana Angkatan Laut AS mencegat kapal tanker Iran yang sedang dalam perjalanan untuk pengiriman bahan bakar ke Venezuela.
Sebelumnya, kemungkinan langkah seperti itu oleh Washington dilaporkan oleh Reuters, tetapi belum secara resmi dikonfirmasi oleh Gedung Putih atau Pentagon.
“Seorang pejabat senior di pemerintahan Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Kamis bahwa Amerika Serikat sedang mempertimbangkan langkah-langkah yang bisa diambil sebagai tanggapan atas pengiriman bahan bakar Iran ke Venezuela yang dilanda krisis,” lapor Reuters.
Baca: AS Marah Besar Tanggapi Berita Pengiriman Bahan Bakar oleh Iran ke Venezuela
Al Masdar melaporkan pada Minggu (17/05) bahwa wakil Menteri Luar Negeri Iran, Seyed Abbas Araghchi, dalam percakapannya dengan utusan Swiss yang dipanggil, menekankan bahwa hubungan perdagangan antara Venezuela dan Iran benar-benar legal.
Ia menambahkan bahwa upaya AS untuk menggunakan intimidasi guna mencegah perdagangan internasional adalah pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia dan “tindakan pembajakan” yang nyata.
Lima tanker Iran sebelumnya terlihat berlayar melalui Laut Mediterania ke Samudra Atlantik dan diyakini sedang menuju Venezuela. Laporan media menyatakan bahwa Teheran dapat membantu Caracas mengatasi krisis bahan bakar domestiknya, yang sebagian disebabkan oleh dampak sanksi Amerika.
Baca: Abaikan Blokade AS, Iran Kirim Minyak ke Venezuela
Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif telah memperingatkan AS agar tidak mencegat atau mengejar kapal tanker Iran yang berlayar dengan muatan bahan bakar menuju Venezuela dalam sepucuk surat yang dikirimkan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Zarif menyebut dugaan rencana untuk mencegat kapal tanker Iran “tindakan ilegal, berbahaya dan provokatif” yang sangat mirip dengan tindakan pembajakan. (ARN)
