Afghanistan

Kepala WHO: Saya Terkejut dan Ngeri atas Serangan ke RS Bersalin Afghanistan

Jenewa – Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa ia “terkejut dan ngeri” oleh serangan fatal terhadap rumah sakit bersalin di ibukota Afghanistan, Kabul, menyerukan kembali gencatan senjata global di tengah pandemi virus corona.

Tiga pria bersenjata menyerang rumah sakit bersalin yang menaungi unit yang dikelola oleh Badan Bantuan medis Doctors Without Borders (MSF) pada hari Selasa, memicu baku tembak selama berjam-jam dengan polisi. Wakil Menteri Kesehatan Afghanistan Waheed Majroh mengatakan pada hari Rabu (13/05) bahwa serangan itu menewaskan sedikitnya 24 orang dan melukai 16 lainnya.

Baca Juga:

Selama konferensi pers online di Jenewa pada hari Rabu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengajak sejenak mengheningkan cipta, untuk mengenang para korban serangan.

“Saya terkejut dan ngeri mendengar serangan terhadap rumah sakit MSF di Afghanistan, yang menyebabkan kematian perawat, ibu dan bayi,” kata Tedros, menambahkan, “Warga sipil dan pekerja kesehatan tidak boleh menjadi target”.

Ia juga menyerukan “gencatan senjata global” karena pandemi virus corona.

“Kita membutuhkan perdamaian untuk kesehatan dan kesehatan untuk perdamaian. Dan kita membutuhkannya sekarang. Di masa pandemi global, saya mendesak semua pemangku kepentingan untuk mengesampingkan politik dan memprioritaskan perdamaian, gencatan senjata global dan mengakhiri pandemi ini bersama-sama,” katanya.

Tidak ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap rumah sakit, yang terletak di lingkungan Dashti Barchi itu, dan Taliban bersikeras bahwa mereka tidak terlibat.

Dalam serangan terpisah pada hari yang sama yang diklaim oleh cabang kelompok teroris Daesh Takfiri, seorang teroris meledakkan rompi peledak pada upacara pemakaman di provinsi Nangarhar timur, menewaskan 32 pelayat.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menyalahkan Taliban dan ISIS atas serangan itu, memerintahkan pasukan keamanan negara itu untuk “memulai operasi mereka melawan musuh”.

Baca Juga:

Daesh telah mendapatkan tempat di Afghanistan sejak mereka terusir dari bekas markas-markas mereka di Timur Tengah. AS telah sebagian besar disalahkan karena merelokasi sisa-sisa kelompok teroris ke negara Asia Selatan itu setelah kekalahan mereka di Irak dan Suriah.

Perintah presiden kepada militer Afghanistan untuk beralih ke mode ofensif dari yang defensif datang berbulan-bulan setelah pemerintah Afghanistan mengadopsi sikap defensif sebagai bagian dari upaya untuk menyelamatkan apa yang disebut kesepakatan damai antara Taliban dan Amerika Serikat.

Langkah itu dimaksudkan untuk menunjukkan itikad baik menjelang pembicaraan damai intra-Afghanistan, yang hingga hari ini belum dimulai. Kelompok militan Taliban, yang mulai terlibat dalam pertukaran tahanan sedikit demi sedikit dengan pemerintah Afghanistan, menolak tawaran gencatan senjata untuk bulan Ramadhan dan terus menyerang pasukan pemerintah. (ARN)

Ikuti Update Berita di Channel Telegram Arrahmahnews

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca