arrahmahnews

Silaturahmi AHY Putuskan Sejarah Ketegangan Sby-Megawati

AHY dan Megawati

Arrahmahnews.com, Jakarta – Ketua Kogasma Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) beserta adiknya yang juga kader PD, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) bersilaturahmi ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Silaturahmi itu dinilai memutus sejarah ketegangan politik antara Megawati dan Ketum PD Susilo Bambang Yudhoyono.

“AHY ingin memutus dendam atau ketegangan politik sejarah SBY dengan Mega,” ujar pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada Arie Sujito saat dihubungi, Kamis (6/6/2019).

Baca:

Arie menekankan ada 2 makna penting dari silaturahmi AHY ke Jokowi dan Megawati di momentum Lebaran kali ini. Yang pertama merupakan proses rekonsiliasi politik pascapilpres 2019.

“Politik yang kemarin menegangkan, (saat) Pemilu 2019 dengan formasi politik yang ada, Demokrat ini kan sedang menghadapi situasi tidak jelas, di persimpangan. Dulu 2014 juga mengalami itu. Nah 2019 ini adalah pelajaran bagi Demokrat. Jadi menurutku jalan yang ditempuh oleh AHY mendekati Jokowi itu bagian dari upaya untuk membangun rekonsiliasi,” katanya.

Menurut Arie, politik SBY bukanlah politik oposisi dan bukan juga politik konfrontasi. Untuk itu wajar jika AHY menempuh jalur rekonsiliasi dengan menemui Jokowi dan Megawati.

Sementara itu, pernyataan Prabowo Subianto yang mengungkit pilihan politik Ani Yudhoyono saat melayat ke kediaman SBY telah dirasakan sebagai sebuah pukulan bagi keluarga Yudhoyono. Pernyataan Prabowo itu telah dirasa secara psikologi politik bagi oleh SBY. Hal ini menjadi makna kedua yang penting dari pertemuan AHY dengan Jokowi dan Megawati.

“Itu kemarin itu pukulan yang cukup telak pada keluarganya SBY. Nah itu menjadi alasan, mengapa 2 hal itu dijadikan sebagai alasan oleh AHY untuk silaturahmi ke Presiden Jokowi sama Ibu Mega,” tuturnya.

Arie menilai pertemuan AHY dengan Jokowi dan Mega telah membuat ketegangan politik antara Mega dengan SBY hanya menjadi sebuah fakta historis politik yang tidak berlanjut. Dia pun menilai Megawati dan SBY telah merasa ketegangan politik keduanya menjadi kontraproduktif bagi karir politik anak-anaknya.

“Nah oleh karena itu, menurut saya penasihatnya AHY itu memanfaatkan pertemuan SBY dengan Mega waktu melayat (pemakaman Ibu Ani) itu, itu sekaligus ditambah Jokowi sangat welcome, untuk membangun rekonsiliasi dan memutus ketegangan politik sejarah yang pernah dibuat orangtuanya,” imbuhnya.

“Karena itu kemungkinan bakal sering ketemu AHY sama Puan Maharani, nanti pasti ke depan (akan sering ketemu),” lanjutnya. (ARN/DetikNews)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca