Iran – Menteri luar negeri Iran mengatakan bahwa 40.000 “alat uji buatan Iran” itu telah diekspor ke Jerman, Turki dan negara-negara lain.
Jawad Zarif juga menekankan pentingnya kerja sama internasional dalam menanggapi pandemi virus corona, berterima kasih kepada Parsis India karena mengirim bantuan ke Iran.
“Orang-orang Parsi di India, orang-orang Zoroaster yang nenek moyangnya sejak lama beremigrasi ke India, tetap setia dalam cinta mereka kepada Iran. Terima kasih atas paket Covid-19 mereka untuk Iran,” kata Mohammad Javad Zarif dalam cuitannya di Hari Jumat.
Hingga 69.000 Parsis, yang merupakan Zoroaster asal Iran, saat ini tinggal di India.
Baca: Pandemi Corona di Iran Alami Peningkatan Harian Terendah Sejak 11 Bulan
“[Kita] bersama dalam hal ini,” tambah Zarif.
Ekspor kit diagnosis Iran ini dilaksanakan setelah Teheran mengumumkan pekan lalu bahwa mereka telah mengizinkan ekspor test kit itu setelah lonjakan produksi yang dilaporkan.
Berbicara tentang ekspor kit diagnosis minggu lalu, Wakil Presiden untuk Sains dan Teknologi, Sourena Sattari mengatakan bahwa Iran saat ini memproduksi banyak produk yang diperlukan untuk memerangi COVID-19 yang tidak dapat diproduksi sebelumnya.
“Iran menjadi tidak perlu mengimpor sebagian besar produk medis yang berkaitan dengan virus coronavirus,” katanya.
Baca: Kemenkes Iran: 80 Persen Pasien Covid-19 Sembuh Total
Menghadapi sanksi AS yang meluas, Iran meningkatkan upaya masyarakat untuk mengembangkan peralatan medis untuk mengatasi wabah COVID-19, dan dengan cepat mengembangkan jalur produksi massal untuk pasokan medis ini seperti ventilator, alat uji, masker dan disinfektan.
Menurut angka terbaru yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Iran pada hari Jumat, 104.691 orang Iran telah tertular penyakit tersebut, dengan 6.541 kematian dan 83.837 orang telah pulih. (ARN)
Sebar:
