Amerika Serikat – Tagar #BunkerBoy segera viral di Twitter setelah Presiden AS Donald Trump dilarikan ke bunker bawah tanah pada hari Jumat lalu bersama dengan istri dan putranya, Barron, saat Gedung Putih diserbu secara besar-besaran oleh para pemrotes kebrutalan polisi yang menyebabkan kematian seorang warga kulit hitam, George Floyd.
Menurut laporan oleh New York Times dan Associated Press, Trump dipindahkan ke lokasi aman oleh Secret Service. Menurut AP, presiden AS itu menghabiskan sekitar satu jam di fasilitas itu, yang dirancang untuk digunakan jika ada ancaman fisik terhadap pejabat eksekutif senior.
Kedua laporan memperjelas bahwa keputusan untuk memindahkan Trump ke dalam bunker diambil oleh Secret Service. Gambar orang yang bersembunyi dari kemarahan rakyat, laksana penguasa lalim yang berada di ambang penggulingan tampaknya terlalu menarik untuk dilewatkan oleh para netizen yang sepertinya memendam kemarahan yang sudah lama atas kebijakan-kebijakan orang nomor 1 di AS itu.
I love twitter so much sometimes #BunkerBoy #BunkerTrump pic.twitter.com/aYzVmGwyL3
— lars💤 (@stantwtwildin) June 1, 2020
Never thought I’d see cowardice from a U.S President. #BunkerTrump #BunkerBoy pic.twitter.com/I3nLBp1wjp
— Baby Ciao Ciao Baby (@BabyCiaoCiaoBa1) June 1, 2020
Yo but like the fact that Twitter has @realDonaldTrump come up as People when you search #BunkerBoy 😂😂😂 pic.twitter.com/dDvriNIWau
— KT 🌮 (@kttacos) June 1, 2020
Baca: Analis: Protes di AS Bukan Soal Hitam-Putih, Tapi Ketidakadilan & Kekerasan
Mereka yang marah memposting komentar-komentar di Twitter, mencibir tentang bagaimana presiden bersembunyi di bawah tanah dari sekelompok anak berusia 20 tahun.
Remember when Donald Trump thought wearing a mask would make him look weak? #BunkerBoy pic.twitter.com/2Xlows8SIk
— Faust von Hopsquätch (@Hop_Squatch) June 1, 2020
What A metaphor for this administration #dcblackout #protests2020 #protests #BunkerBoy #Anonymous #mondaythoughts pic.twitter.com/QKKdQMgeOd
— CBlackburnRyan (@blckburn) June 1, 2020
Menyusul laporan media-media tersebut, tagar #BunkerBoy mulai menjadi tren di Twitter, menambahkan lebih banyak bahan bakar ke api dalam hubungan antara presiden AS dan publiknya. (ARN)
