Moskow – Kepala dokter “Sklifosovsky Institute” Moskow mengungkapkan bahwa institut itu mulai merawat pasien Corona di ruang bertekanan tinggi.
Olga Levina, kepala peneliti dari departemen terapi oksigen hiperbarik dari “Sklifosovsky Institute”, mengatakan kepada wartawan bahwa lembaga tersebut telah menjadi pusat medis pertama di Rusia yang mulai menggunakan ruang bertekanan tinggi dalam protokol terapi untuk pasien Corona, dan telah melakukan 108 sesi perawatan terhadap 25 pasien.
Baca Juga:
- Iran Pelopor Pengobatan Covid 19 dengan Plasma Darah
- Top, China Gunakan Terapi Plasma Konvalesen untuk Pasien Kritis Corona
Dia menekankan bahwa pengaruh pasien Corona terhadap terapi oksigen hiperbarik secara umum mengarah pada peningkatan kondisi kesehatan, dan mengurangi sesak napas yang diderita, serta meningkatkan oksigen dalam darah. Selain itu, oksigenasi tekanan tinggi meningkatkan efek terapi antivirus dan antibakteri serta mengurangi efek sampingnya, yang berkontribusi pada penyembuhan pasien.
“Pengalaman kami menunjukkan peningkatan kondisi kesehatan pasien bahkan setelah sesi pertama. Setidaknya, 4-5 sesi cukup untuk meningkatkan kondisi pasien ke tingkat kesehatan yang berbeda secara kualitatif, dan kami secara alami menggunakan metode ini bersama dengan perawatan lain,” ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa sesi perawatan tunggal berlangsung 50-60 menit dan dilakukan sekali sehari. Dan menekankan bahwa perawatan di dalam ruang bertekanan tinggi menguntungkan pasien bertentangan dengan apa yang terjadi ketika menjadi sasaran pernafasan buatan karena oksigenasi memungkinkan seseorang untuk bernapas secara normal.
Baca Juga:
- Riset Tunjukkan Efektivitas Plasma Darah dalam Pengobatan Covid-19
- Ilmuwan Iran Temukan 3 Genom Utama Virus COVID-19
“Peningkatan tekanan atmosfer memungkinkan plasma darah menjadi jenuh dengan oksigen, karena tekanan parsial oksigen meningkat beberapa kali, dan ini memiliki efek terapi yang sangat besar,” tegasnya.
Sementara itu, kepala lembaga, Sergey Petrikov, mengatakan bahwa semua pasien yang dirawat di ruangan bertekanan tinggi sudah menjalani resusitasi jantung paru-paru atau CPR dan tidak menggunakan ventilator.
Terapi hiperbarik di Indonesia
Terapi hiperbarik adalah metode pengobatan yang dilakukan dengan menghirup oksigen murni dalam ruang bertekananan udara tinggi. Ada beragam manfaat yang bisa didapatkan dari terapi hiperbarik. Meski begitu, terapi ini juga memiliki efek samping.
Baca Juga:
- Piers Corbyn: Inggris Berencana Tanamkan Microchip ke Penduduk dengan Dalih Vaksinasi Covid-19
- IRGC: Detektor Virus Jarak Jauh Buktikan Kecakapan Ilmiah Para Ahli Iran
Pada prinsipnya, saat dilakukan terapi hiperbarik, ruangan yang akan digunakan memiliki tekanan udara hingga tiga kali lebih tinggi daripada tekanan udara normal. Dengan kondisi ruangan tersebut, diharapkan aliran oksigen yag masuk ke dalam tubuh akan lebih banyak.
Tujuan dilakukannya terapi ini adalah untuk meningkatkan kemampuan tubuh dan sel darah putih dalam melawan infeksi, mengurangi pembengkakan, dan merangsang proses penyembuhan luka. Di Indonesia, terapi hiperbarik sudah tersedia di beberapa rumah sakit besar. Beberapa rumah sakit paru di Indonesia-pun telah menggunakan terapi hiperbarik untuk pengobatan. (ARN)