Iran – Pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatollah Sayyid Ali Khamenei, dalam pesannya menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya mantan pemimpin gerakan Jihad Islam Palestina, Ramadhan Abdullah Shallah.
“Saya menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Dr Ramadhan Abdullah terhadap negara Palestina tercinta dan semua pejuang yang sepenuh hati dengan masalah Palestina, terutama ‘gerakan Jihad Islam Palestina’ yang telah berkorban dan juga keluarga dari jiwa yang diberkati ini,” kata Pemimpin Iran tersebut.
Baca Juga:
- Mendiang Pimpinan Jihad Islam Palestina Dimakamkan di Damaskus
- Innalillah! Mantan Pimpinan Jihad Islam Palestina Meninggal Dunia
“Perlawanan Palestina telah kehilangan elemen yang sangat berharga. Saya berdoa dengan bimbingan dan pertolongan Allah, upaya perjuangan (jihad) dari para penerus yang layak yang mengikuti jalan Mujahidin seperti Fathi Shaqaqi dan Ramadan Abdullah akan menebus kehilangan ini,” ujarnya menambahkan.
Shallah, yang menjabat sebagai sekretaris jenderal kelompok perlawanan dari 1995 hingga 2018, meninggal pada usia 62 pada Sabtu malam, menurut jaringan televisi al-Manar Lebanon.
Dilahirkan pada tahun 1958, Shalah menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk perjuangan Palestina dan kemudian menjadi pemimpin Jihad Islam Palestina (PIJ). Selama masa kepemimpinannya di PIJ, Shalah mengawasi operasi organisasi dari markas besarnya di Damaskus.
Shalah dianggap sebagai salah satu pemimpin Palestina yang paling dekat dengan Iran, Suriah, dan Hizbullah, karena kelompoknya dipersenjatai dan dilatih oleh negara dan kelompok tersebut.
Baca Juga:
- Benny Gantz Soroti Kegagalan Netanyahu dalam Mencegah Roket Jihad Islam
- Jihad Islam Palestina: Brigade Al-Quds dalam Perang Skala Penuh Lawan Israel
Pada 2018, Shalah digantikan oleh wakil pemimpinnya, Ziad Al-Nakhala, setelah muncul laporan tentang masalah yang berhubungan dengan kesehatan.
Shalah dimakamkan pada hari Minggu di distrik selatan Damaskus, Yarmouk, yang telah lama menjadi rumah bagi salah satu kamp pengungsi Palestina terbesar di Suriah.
Beberapa kelompok Palestina telah memberikan penghormatan kepada almarhum komandan PIJ itu, termasuk Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud ‘Abbas yang mengatakan bahwa Palestina telah” kehilangan seorang tokoh besar nasional”. (ARN)
