Irak – Irak mengecam pelanggaran wilayah udara Turki baru-baru ini yang menargetkan kamp pengungsi di wilayah semi-otonomi Kurdistan di negara Arab itu, menyebutnya sebagai pelanggaran terang-terangan kedaulatannya.
Kantor media Komando Operasi Gabungan Irak (JOC), dalam sebuah pernyataan yang disampaikan oleh Kantor Berita Irak, pada Senin (15/06), mengumumkan bahwa “total 18 jet tempur Turki menembus wilayah udara Irak, menuju (kota) Sinjar, Makhmur, al-Kuwair dan Erbil untuk mencapai distrik Shirqat, yang berjarak 193 kilometer (119 mil) dari perbatasan Turki dan jauh di dalam wilayah Irak, kemudian menargetkan kamp pengungsi di dekat Makhmur dan Sinjar”.
Baca Juga:
- Iraqi Security Forces Bebaskan Distrik Bab Sinjar dari ISIS Takfiri
- Di Puncak Gunung Sinjar, Wajah-Wajah Terlupakan dari Kampanye Genosida ISIS
Pernyataan itu menambahkan, bahwa “Pesawat Turki tidak meninggalkan wilayah udara Irak sampai larut malam”, mengutuk tindakan itu sebagai “provokatif, tidak konsisten dengan prinsip-prinsip tetangga yang baik, dan pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan Irak”.
“Mengingat… komitmen untuk kepentingan bersama kedua negara, operasi seperti itu harus dihentikan dan tidak diulangi lagi. Irak sepenuhnya siap untuk kerja sama bilateral dan bisa mengontrol kondisi keamanan di perbatasan bersama (kedua negara),” bunyi pernyataan itu lebih jauh.
Sebelumnya Kementerian Pertahanan Turki menyatakan pada hari Senin bahwa pasukan Turki meluncurkan Operasi Eagle-Claw pada Minggu malam, menargetkan anggota kelompok militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Irak utara.
Baca Juga:
- Sengketa Minyak antara Pemerintah Irak dan Kurdistan Berkobar Lagi
- Serangan Drone Turki ke Kamp Pengungsi Irak di Kurdistan Picu Kecaman
Kementerian itu mengatakan di halaman Twitter resminya bahwa jet tempur Turki telah menghancurkan gua-gua, tempat para teroris berlindung, dan bahwa gua-gua itu telah runtuh menimpa mereka.
Jet-jet menghancurkan setidaknya 81 target di tengah serangan udara terhadap para teroris. Operasi itu menggunakan senjata dan amunisi yang diproduksi di dalam negeri, dan “memberikan hantaman keras” kepada para teroris di wilayah Sinjar, Qandil, Karacak, Zap, Avasin-Basyan dan Hakurk di Irak utara.
Pernyataan itu menambahkan bahwa jet-jet Turki telah kembali dengan aman ke pangkalan mereka setelah operasi. Kendaraan udara tak berawak (UAV) dan pesawat pengisian bahan bakar juga mengambil bagian dalam operasi itu. (ARN)