Lebanon – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, menyampaikan penghargaan kepada mantan pemimpin Jihad Islam Palestina, Ramadan Shalah, disela-sela khotbahnya tentang tekanan ekonomi yang terjadi di Lebanon dan Suriah pada Selasa malam (16/06).
“Kematian Shalah adalah kehilangan pribadi bagi saya, karena kami memiliki hubungan dekat. Jika kondisi kesehatan di Lebanon berbeda (tidak dalam pandemi), kami akan mengadakan upacara untuk menghormatinya. Dia adalah pemimpin sejati, berkomitmen pada perlawanan untuk mencapai tujuan. Ia juga seorang tokoh intelektual.
Baca Juga:
- Innalillah! Mantan Pimpinan Jihad Islam Palestina Meninggal Dunia
- Benny Gantz Soroti Kegagalan Netanyahu dalam Mencegah Roket Jihad Islam
Ia bekerja keras untuk menjaga persatuan dan kesatuan Palestina di antara faksi-faksi Palestina, memprioritaskan kepentingan (Palestina) diatas kepentingan partai. Perhatiannya dan kegiatannya meluas keluar Palestina untuk seluruh umat Islam.
Kami biasa mendiskusikan bersama metode penyatuan dunia Muslim dan menjembatani kesenjangan Sunni-Syiah. Layak kiranya membahas dimensi emosional kepribadian Shalah dimana ia merasakan rasa sakit, kegembiraan, kesuksesan dan kegagalan yang dihadapi rakyat dan para pejuangnya secara pribadi, tidak seperti beberapa pemimpin yang memperlakukan bawahan atau rakyat hanya sebagai alat semata.
Baca Juga:
- Mendiang Pimpinan Jihad Islam Palestina Dimakamkan di Damaskus
- Perang Sengit Israel Vs Jihad Islam Palestina di Gaza
Para pemimpin seperti itu memperlakukan manusia tidak berbeda dengan tank atau senapan, dan jika ribuan dari mereka mati, mereka tidak peduli. Tapi para pemimpin jihad sejati peduli terhadap kehidupan para pengikut mereka. Shalah akan menangisi kematian dan penderitaan rakyatnya. Kita membutuhkan lebih banyak yang seperti ini.
Semua pendukung perlawanan dan perjuangan Palestina, semua yang peduli dengan tempat-tempat suci di Palestina, Kristen dan Muslim, telah kehilangan pemimpin besar dengan kematian Ramadhan Shalah. Ketika orang-orang Palestina menghadapi bahaya besar aneksasi, mereka membutuhkan sosok seperti Ramadan Shalah sekarang. (ARN)