arrahmahnews

Legislator Iran: Tehran Takkan Izinkan IAEA Periksa Situs Nuklir Hanya Karena Tuduhan Israel

Iran – Program nuklir Iran sekali lagi menjadi berita setelah sesi dewan gubernur IAEA minggu lalu dan permintaan mereka untuk memeriksa situs nuklir Iran dengan lebih dekat. Badan pengawas nuklir PBB itu meminta akses ke dua fasilitas nuklir di Iran.

Para Anggota Parlemen Iran menegaskan hal itu dalam laporan yang dibuat Press TV pada Minggu (21/06). Menegaskan jika kali ini IAEA diberikan izin maka itu hanya akan membuka pintu bagi Israel untuk menlontarkan tuduhan mengada-adanya yang tak akan pernah selesai atas Iran.

Baca Juga:

“Iran selama ini telah sangat terbuka soal program nuklirnya, dan IAEA telah beberapa kali mengkonfirmasi hal itu. Sekarang hanya karena musuh kami telah menuduh bahwa kami memproduksi senjata nuklir, bukan berarti kami harus mengizinkan IAEA untuk melakukan inspeksi. Jika kami izinkan, itu hanya akan membuka pintu bagi Israel untuk menlontarkan tuduhan mengada-adanya yang tak akan pernah selesai,” ujar Reza Hajipour, seorang anggota Parlemen Iran.

Seorang anggota Parlemen Iran lainnya, Hosseinali Shahriari mengatakan bahwa semua tahu Israel terobsesi dengan 200 hulu ledak nuklir, tapi IAEA membisu atas hal itu dan tidak meminta penyelidikan. Ini menunjukkan bahwa IAEA bekerja secara imparsial dan melayani kepentingan Israel.

Iran mengatakan laporan badan atom itu tidak memiliki alasan hukum yang kredibel dan bermotivasi politik.

Permintaan IAEA untuk penyelidikan ini dilakukan dua tahun setelah Israel mengklaim Teheran bekerja untuk membuat senjata nuklir, sesuatu yang sangat ditolak Teheran. Iran berulang kali mengatakan bahwa program nuklirnya dilakukan hanya untuk tujuan damai.

Baca Juga:

Laporan Implementasi Perlindungan 2019 IAEA sendiri jelas menunjukkan bahwa Republik Islam Iran adalah negara yang menerima bagian terbesar dari inspeksi yang dilakukan di seluruh dunia oleh organisasi energi atom itu pada tahun 2019.

Para pejabat Iran mengatakan bahwa negara mereka selalu bekerja sama dengan pengawas nuklir itu, namun, mereka mengatakan bahwa kali ini permintaan IAEA berada di luar cakupan kegiatannya dan didasarkan pada informasi yang tidak jelas.

Beberapa anggota parlemen Iran memperingatkan bahwa tekanan tidak adil terhadap Iran dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak dapat diperbaiki untuk nasib kesepakatan nuklir dan jalur kerja sama Teheran dengan IAEA.

Pada tahun 2015 dan setelah penandatanganan perjanjian nuklir antara Iran dan negara-negara P5 +1, IAEA menutup apa yang disebut sebagai kasus dimensi militer atau PMD tentang program nuklir Iran.

Iran melabeli permintaan inspeksi IAEA sebagai permainan politik dan bukti kurangnya imparsialitas pengawas nuklir itu jika berbicara masalah Iran. Untuk saat ini, Teheran dengan tegas mengatakan “TIDAK” untuk inspeksi IAEA yang dilakukan atas “tuduhan kosong musuh-musuhnya”. (ARN)

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: