arrahmahnews

China Larang Topik LGBT dan Adegan Romantis Ditayangkan di TV

China Larang Topik LGBT dan Adegan Romantis Ditayangkan di TV

China, ARRAHMAHNEWS.COM China dilaporkan membatasi industri film dan TV negara itu dengan larangan baru diantaranya adalah larangan memunculkan topik LGBT dan adegan romantis yang berlebihan.

Situs Variety.com melaporkan pada Senin (13/07) bahwa foto-foto arahan yang diduga dikeluarkan oleh Radio Nasional dan Administrasi Televisi China telah beredar di Sina Weibo, sebuah platform media sosial yang popular di China. Arahan tersebut mencantumkan 20 subjek yang akan disensor, termasuk adegan romantis yang terbuka dan penggambaran karakter homoseksual.

BACA JUGA:

Arahan tampaknya memberikan instruksi yang jelas tentang apa yang boleh dan tidak boleh ditampilkan dalam 20 genre acara TV dan drama web. Drama remaja, misalnya, harus menghindari cinta monyet, kejahatan, dan kekerasan. Drama romantis harus menghindari keintiman, tetapi berani tentang bentrokan dan konflik. Cerita-cerita fantasi akan menjadi perhatian khusus dan harus diceritakan dari sudut pandang ilmiah.

Cerita perjalanan waktu harus dijelaskan dengan teori-teori ilmiah dan karakter yang terlibat harus positif dan tidak boleh mengubah jalannya sejarah. Cerita-cerita gay dilarang dan harus diganti dengan persahabatan di antara karakter-karakter dari jenis kelamin yang sama.

BACA JUGA:

Drama yang mengagungkan pemerintah republik atau panglima perang di era republik harus disensor dengan ketat. Dan pelaku kejahatan akan disensor oleh departemen kepolisian. Plot tidak boleh mengungkapkan bagaimana kejahatan dipecahkan, meskipun analisis psikologi kriminal diperbolehkan. Penjahat harus dihukum. Polisi tidak boleh digambarkan secara negatif. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca