Pengusiran Tentara AS dari Irak Semakin Kuat
Irak, ARRAHMAHNEWS.COM – Seorang pejabat keamanan untuk Kataib Hizbullah Irak menegaskan kembali kesiapan kelompok perlawanan itu untuk mengakhiri kehadiran militer AS di Irak.
Abu Ali al-Askari menekankan bahwa Amerika harus tahu bahwa keputusan Irak tentang penarikan pasukan AS adalah “tidak dapat diubah” dan bahwa tidak ada yang dapat menyangkal kehendak rakyat Irak.
BACA JUGA:
- AS Dibalik Pengerebekan Markas Besar Kataib Hizbullah di Baghdad
- Breaking News, Konvoi Logistik Militer AS di Irak Diserang
“Perlawanan harus berlanjut dengan tekanan populer, politik, keamanan, dan media, dengan kesiapan penuh untuk aksi militer besar-besaran sampai para pembunuh itu menyerah pada kehendak rakyat,” kata Askari dalam sebuah postingan Twitter pada hari Minggu (13/07).
“Mereka hanya mengerti bahasa kekuatan … dan kami siap untuk itu,” katanya, seraya menambahkan, “Kami akan keluar sebagai pemenang”.
Pernyataannya itu disampaikan sehari setelah konvoi militer AS yang membawa pasokan logistik diserang di, selatan Baghdad.
Kelompok perlawanan Irak yang baru dibentuk, Saraya Thawrat al-Eshreen al-Thaniya, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
BACA JUGA:
- Operas Militer Irak Tewaskan Lima Bomber ISIS di Baghdad
- Irak Ancam Balas Turki Jika Terus Serang Perbatasan Utara
Sentimen anti-AS di Irak telah meningkat sejak Washington membunuh komandan tinggi Iran Qassem Soleimani dan komandan unit mobilisasi populer Irak, Abu Mahdi al-Muhandis, pada bulan Januari.
Setelah serangan itu, anggota parlemen Irak mengeluarkan undang-undang pada 5 Januari, dengan suara bulat menuntut penarikan semua pasukan asing. Baghdad dan Washington saat ini sedang dalam pembicaraan mengenai penarikan pasukan Amerika.
Sementara itu, kelompok-kelompok perlawanan Irak telah bersumpah untuk mengangkat senjata melawan pasukan AS jika Washington gagal mematuhi perintah parlemen. (ARN)