AS Sanksi Chechnya, Kadyrov Pajang Foto Pegang Senapan Sambil Tantang Pompeo
Chechnya, ARRAHMAHNEWS.COM – Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov, menantang Menteri Luar Negeri Amerika Serikat saat menanggapi pengumuman sanksi AS terhadap dirinya yang disampaikan Mike Pompeo pada Hari Senin (20/07).
Di saluran Telegram-nya Pemimpin Chechnya itu memasang foto dirinya tengah tersenyum dan berdiri di tempat yang tampaknya merupakan sebuah gudang militer yang penuh berisi senjata sambil memegang senapan mesin ringan dengan tripod dan menyampaikan kata-kata tantangan.
BACA JUGA:
- Yaman: Tragedi Kemanusiaan Besar akan Terjadi Jika Blokade Saudi Tak Segera Dibuka
- HAM PBB: Bunuh Soleimani, Amerika Langgar Hukum Internasional
“Pompeo, kami menerima pertarungannya. Ini akan menarik,” katanya sebagaimana dikutip AFP.
Departemen Luar Negeri AS pada hari Senin memberlakukan sanksi terhadap pemimpin wilayah selatan Rusia itu berupa larangan bepergian ke Amerika Serikat atas tuduhan pelanggaran berat HAM, termasuk penyiksaan.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia prihatin Ramzan Kadyrov, pemimpin Chechnya dan sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, telah menggunakan wabah novel coronavirus sebagai alasan untuk menimbulkan pelanggaran HAM lebih lanjut terhadap orang-orang di kawasan itu.
“Departemen memiliki informasi kredibel yang luas bahwa Kadyrov bertanggung jawab atas berbagai pelanggaran berat hak asasi manusia sejak lebih dari satu dekade, termasuk penyiksaan dan pembunuhan di luar proses hukum,” kata Pompeo.
Sementara itu, Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, di akun Facebooknya membuat postingan sebagai tanggapan terhadap sanksi itu: “Akan sulit untuk menanggapi masalah ini dengan setimpal , tetapi kami akan memikirkan sesuatu”.
BACA JUGA:
- Mantan Dubes China: AS Negara yang Paling Dirugikan Atas Kerjasama Tehran-Beijing
- Ramzan Kadyrov: Muslim Harus Aktif Lawan Wahabisme
Sanksi Washington itu juga melarang pasangan dan anak perempuan Kadyrov bepergian ke Amerika Serikat.
Amerika Serikat sebelumnya telah memasukkan Kadyrov dalam daftar hitam, termasuk di bawah undang-undang tahun 2012 yang dikenal sebagai Undang-Undang Magnitsky, yang memberlakukan larangan visa dan pembekuan aset pada pejabat Rusia itu terkait dengan kematian seorang auditor dan pengungkap rahasia Rusia berusia 37 tahun, Sergei Magnitsky di penjara.
Kadyrov menjadi kepala Chechnya pada 2007 setelah dua perang brutal antara militer Rusia dan pasukan separatis Islamis menyusul keruntuhan Uni Soviet di tahun 1991. Moskow memuji Kadyrov dengan mengekang pemberontakan radikal di wilayah Kaukasus Utara. (ARN)