Iran, ARRAHMAHNEWS.COM – Organisasi Haji dan Ziarah serta Perwakilan Pemimpin Revolusi Islam Iran Ayatollah Sayyed Ali Khamenei dalam Urusan Haji telah mengeluarkan pernyataan bersama menjelang peringatan kelima bencana Mina dan kasus crane jatuh di Mekkah, mengatakan bahwa Tehran secara serius menuntut hak-hak para korban.
Pernyataan, yang dirilis pada hari Kamis, mengatakan bahwa Idul Adha (Hari Raya Kurban) mengingatkan umat Islam dan bangsa Iran tentang “kenangan pahit. itu”.
BACA JUGA:
- Merangkai Fakta Permainan Busuk MOSSAD Dan SAUDI Dibalik Tragedi Mina
- Aneh Sebagian Jasad Korban Tragedi Mina Terbakar, Kenapa?
Pada 24 September 2015, insiden desak-desakan manusia terjadi selama ritual haji di Mina, dekat Mekkah, mengakibatkan ribuan Muslim, termasuk 465 peziarah Iran tewas.
Sumber tidak resmi, berdasarkan laporan individu dari negara-negara yang warga negaranya menjadi korban insiden itu, menyebutkan jumlah korban jiwa hampir 7.000 orang.
Awal bulan itu, sebuah crane konstruksi besar yang dioperasikan oleh konglomerat Binladin grup Saudi runtuh di Masjidil Haram, menewaskan lebih dari 100 jamaah, termasuk 11 orang Iran, dan melukai lebih dari 200 lainnya, 32 diantaranya dari Iran.
BACA JUGA:
- Tragedi Mina dan Krisis Komunikasi
- Maarif Institue: Tragedi Mina Tidak Terkait dengan Isu Sunnah-Syiah
Pernyataan itu mengkritik diamnya badan-badan hak asasi internasional dan media atas insiden-insiden mematikan itu, dengan mengatakan bahwa hanya Iran yang berbicara membela hak-hak para korban.
“Meskipun tragedi Mina dan insiden keruntuhan crane di Masjidil Haram Mekkah terjadi di depan mata umat Islam, keheningan organisasi dan media internasional menambah derita keluarga para syahid dari dua bencana itu”, bunyi pernyataan tersebut.
BACA JUGA:
- Konsorsium Putra Mahkota Saudi Bertanggung Jawab Atas Kecelakaan di Masjidil Haram
- Arab Saudi bukan “Negara Islam”, Tapi “Penjual Islam”
“Para pejabat Iran yang bertanggungjawab atas urusan haji selalu menggarisbawahi perlunya mengklarifikasi dimensi tragedi Mina melalui pembentukan komite pencarian fakta termasuk perwakilan dari negara-negara yang kehilangan jemaah haji mereka dalam insiden itu”, tambah pernyataan itu.
Lebih lanjut dikeluhkan bahwa pemerintah Saudi belum menerbitkan laporan resmi tentang bagaimana tragedi itu terjadi dan belum menunjukkan tanggung jawab untuk itu.
“Pada peringatan kelima tahun tragedi Mina, Perwakilan Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei dalam Urusan Haji dan Organisasi Haji serta Ziarah Iran… menekankan bahwa mereka telah dengan serius menindaklanjuti hak-hak para syahid Mina dan Masjid Agung dan akan terus melakukannya sampai hasil yang diinginkan tercapai”, bunyi pernyataan itu menyimpulkan. (ARN)
