Baghdad, ARRAHMAHNEWS.COM – Arab Saudi dan UEA sedang menjalankan plot untuk memicu ketegangan di provinsi Zhil Qar, Irak Selatan, untuk membantu para teroris melarikan diri dari penjara Al-Hout, pusat kota Nasiriyah, kata seorang anggota parlemen Irak.
Abdul Amir Ta’eiban mengatakan kepada situs berita al-Ma’aloumeh pada hari Sabtu, bahwa Riyadh dan Abu Dhabi sedang berusaha menyulut ketegangan dan mempersiapkan kerusuhan serta demonstrasi di provinsi Zhil Qar untuk membebaskan para teroris yang dipenjara di Al- Hout.
BACA JUGA:
- Penasehat Nasrallah: Suriah, Iran dan Soleimani Dukung Perang Hizbullah Vs Israel 2006
- Khamenei: Musuh AS Bukan Iran, Rusia atau China Tapi Bangsanya Sendiri
Dia juga mengatakan bahwa menjaga teroris di penjara Al-Hout memiliki biaya besar bagi pemerintah Irak.
Seorang pejabat senior Organisasi Badr yang berpengaruh di Irak, telah memperingatkan pada Mei bahwa Washington dan Riyadh sedang menetas plot baru untuk mengaktifkan kembali kelompok teroris ISIS di negara itu.
Mohammad Mahdi al-Bayati mengatakan kepada al-Ma’aloumeh bahwa AS dan Arab Saudi mengembalikan anggota ISIS yang buron dari Suriah ke Irak.
BACA JUGA:
- Serangan Udara Irak Hancurkan Kendaraan Pasokan ISIS
- Teroris ISIS Klaim Bertanggung Jawab atas Pembunuhan Sadis Pakar Keamanan Irak
“Dukungan AS dan Saudi saat ini untuk ISIS mirip dengan dukungan mereka untuk para teroris pada tahun 2014. Ada banyak kekhawatiran tentang kembalinya ISIS dan serangan teroris di Salahuddin, Kirkuk dan al-Anbar,” tambahnya.
Pada bulan Juni, pengusaha jutawan Irak dan politisi Khamis Farhan al-Khanjar al-Issawi mengungkapkan campur tangan Arab Saudi dalam urusan internal Irak. (ARN)