TEL AVIV – Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, memperingatkan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah terhadap bahaya “melintasi garis merah” baik secara pribadi atau Lebanon secara keseluruhan.
Gantz dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh kantornya, mengatakan “Jika Nasrallah berpikir untuk melanggar garis merah, ia akan menerima respons menyakitkan yang akan mengingatkannya pada kesiapan tinggi Israel dan akan membahayakan Lebanon.”
Baca:
- Jutaan Orang Israel Tak Aman dari Rudal Hizbullah
- Wadi Al-Oyoun: Kisah Heroik Pejuang Hizbullah Taklukkan Pasukan Khusus Israel
Abdel Bari Atwan, seorang pengamat Timur Tengah dan editor surat kabar Rai Al-Youm, mengatakan bahwa ancaman Benny Gantz terhadap pemimpin Hizbullah hanya sebatas retorika, di tengah kekhawatiran dan ketakutan akan pembalasan Hizbullah.
Gants mengerti dengan baik bahwa janji Nasrallah tidak akan meleset dan tidak ada yang bisa menghentikannya, ujar Atwan, dan menambahkan bahwa laporan Times of Israel yang mengungkapkan bahwa sekitar 30 persen penduduk Israel tidak memiliki akses ke tempat perlindungan, menunjukkan bahwa Israel tidak siap untuk perang.
Sementara menurut Business Insider, “Hizbullah bikin situasi makin mencekam” di sepanjang perbatasan Lebanon, sehingga nada ancaman menjadi wajar dan biasa untuk meningkatkan moral pasukan Israel yang runtuh karena ancaman pembalasan Hizbullah.
Ini adalah salah satu ancaman terbesar yang dihadapi entitas Zionis, dan ini alasan kekhawatiran dan ketakutan Zionis akan serangan balasan Hizbullah di perbatasan. (ARN)
Sumber: Al-Masdar, Rai Al-Youm dan Al-Manar.
