Beirut, ARRAHMAHNEWS.COM – Laporan menyebutkan bahwa pada tahun 2014, sebuah kapal yang membawa material disita di Lebanon Utara, kemudian diangkut ke pelabuhan Beirut dan dipindah ke Al-Adar No.12.
Pertama, Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Badri Daher telah mengirimkan surat pada tanggal 28 Desember 2017 kepada Hakim Urgent Matters untuk meminta agar material tersebut dipindahkan atau dijual karena berbahaya, namun permintaan tersebut belum mendapat respon dan putusan.
BACA JUGA:
- Aksi Heroik Seorang Suster Selamatkan 3 Bayi Sekaligus Saat Ledakan Beirut
- Video Live Streaming Misa Suci Saat Ledakan Beirut
Kedua, material yang disita adalah amonium nitrat. Meterial semacam itu secara ilmiah tidak mudah terbakar dan meledak, melainkan membutuhkan detonator atau daya ledak yang besar untuk berinteraksi dengan bahan-bahan tersebut hingga menyebabkan ledakan semacam itu.
Ketiga, Ledakan bersamaan dengan gelombang asap putih berbentuk jamur yang langsung menyapu wilayah sekitar hingga puluhan kilometer, juga pernah terjadi Suriah. Tepatnya, 7 bulan yang lalu ledakan misterius dengan cirinya sama terjadi di Suriah.
Artinya ledakan tersebut bukanlah akibat kebetulan atau kelalaian, melainkan sabotase dan langkah yang disengaja, jelas, dan taktis dalam hal waktu, tempat, dan waktu.
Serangkaian peristiwa sebelum ledakan ini dapat menjadi indikasi pihak atau lembaga yang bertanggung jawab atas peristiwa ini:
BACA JUGA:
- Pasca Ledakan, Lebanon Tetapkan Pejabat Pelabuhan Sebagai Tahanan Rumah
- Kargo Bantuan Tiba di Lebanon, Tim Medis Iran segera Dirikan Rumah Sakit Lapangan
Empat hari sebelumnya, Netanyahu mengumumkan niatnya untuk menyerang instalasi vital Lebanon. Kemudian, Trump berjanji mengungkapkan kemarahan Amerika terhadap beberapa partai Lebanon.
Di sini lain, Amerika mencegah bantuan Iran mencapai Lebanon setelah Iran mengumumkan kesediaannya untuk mengirim kapal bantuan. Dan yang paling mencolok adalah AS memberlakukan sanksi keras terhadap Lebanon yang mencegah pergerakan impor dan ekspor melalui laut.
Di sisi lain, peristiwa baru-baru ini di Lebanon selatan, di mana tentara Israel menjadi sasaran penghinaan besar, yang membuatnya berdiri menanti pembalasan Hizbullah, dan dibiarkan dalam keadaan mencekam ketakutan.
Sementara Turki berada di utara Lebanon di bawah naungan dan partisipasi tokoh-tokoh oportunis Lebanon, dan bahan-bahan yang disita ini terkait dengan Turki.
Selain itu, ada juga dugaan pergerakan pesawat mata-mata Amerika dan Israel di atas langit Lebanon.
Semua peristiwa ini menunjukkan adanya aksi campur tangan, mungkin Amerika, Israel atau Turki, dan mungkin gabungan.
Semua diserahkan ke penyelidik dalam beberapa jam atau hari mendatang, terutama karena beberapa video menunjukkan adanya benda asing yang menyebabkan ledakan. (ARN)
Sumber: FNA.
Sebar:
