Lebanon, ARRAHMAHNEWS.COM – Dalam pidatonya pada Jumat (07/08) Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan bahwa ledakan dahsyat yang terjadi di Beirut pada Rabu malam lalu mungkin dipicu oleh serangan asing.
“Penyebabnya belum ditentukan. Ada kemungkinan gangguan eksternal melalui roket atau bom atau tindakan lainnya”, ujarnya.
BACA JUGA:
- Pidato Lengkap Sekjen Hizbullah Tanggapi Ledakan Beirut
- Kunjungan dan Aksi Sok Macron di Lebanon Banjir Kecaman di Twitter
Aoun mengatakan bahwa ia telah meminta Presiden Prancis Emmanuel Macron yang berkunjung ke Lebanon sehari pasca kejadian untuk memberikan foto udara yang akan berguna dalam menentukan apa yang terjadi, dan jika Prancis tidak memilikinya, maka pemerintah Lebanon akan memintanya dari sumber lain.
Aoun juga mengatakan bahwa sebuah penyelidikan telah dibentuk untuk menyelidiki penyebab ledakan tersebut.
Presiden Lebanon itu sebelumnya mengatakan bahwa adalah hal yang “tidak dapat diterima” ketika sampai ada 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan di gudang selama enam tahun tanpa tindakan pengamanan.
Menurut Aoun, 20 petugas pelabuhan telah ditahan sebagai bagian dari penyelidikan ini.
BACA JUGA:
- Analis: Lebanon Berada di Titik Kritis
- Kepala MSF: Ledakan Beirut Menyerupai Perang Saudara di Lebanon
“Korupsi tidak terbatas pada (pejabat di) pelabuhan ini, dan upaya melawannya harus meluas ke semua pelabuhan”, kata Aoun.
Ledakan itu terjadi di tengah kemarahan publik atas kesalahan manajemen elit yang berkuasa atas krisis ekonomi. Pounds Lebanon terus merosot terhadap dolar AS, kehilangan lebih dari 60 persen nilainya selama beberapa pekan terakhir sementara sumber mata uang asing mengering.
Para pengamat mengatakan bahwa sanksi Amerika terhadap Lebanon telah memperburuk ekonominya yang sudah kesulitan. (ARN)