Beirut, ARRAHMAHNEWS.COM – Pakar Politik Lebanon menegaskan bahwa penyerbuan dan sabotase gedung Kementerian Luar Negeri sangat berbahaya. Sabotase yang dilakukan oleh para pengunjuk rasa ditujukan untuk menghentikan penyelidikan ledakan di pelabuhan Beirut.
Berbicara kepada TV Al-Mayadeen, Mustafa Hamdan, Pemimpin Badan Gerakan Nasirin dan Morabitin, mengatakan bahwa “Ada tokoh-tokoh oportunis yang mengarahkan demonstrasi ke tempat lain”, dan menambahkan bahwa mereka yang masuk ke Kementerian Luar Negeri Lebanon harus menanggung apa yang telah mereka lakukan dan meminta pertanggungjawabannya.
BACA JUGA:
- Ledakan di Beirut, Lebih dari 60 Orang Masih Dinyatakan Hilang
- Tiba di Lebanon, Sekjen Liga Arab Serukan Solidaritas
Hamdan juga menegaskan bahwa aparat keamanan harus menghadapi para perusuh yang masuk Kementerian Luar Negeri. Dan menunjukkan bahwa orang-orang ini mengancam stabilitas Lebanon, dan pensiunan militer harus menyangkal mereka yang masuk ke Kementerian Luar Negeri.
Dia juga menekankan bahwa mereka yang menyerbu Kementerian Luar Negeri bertujuan untuk memecah belah Lebanon, mengingat mereka adalah “bagian dari kriminal, sirkus korup,” dan menambahkan bahwa “apa yang terjadi di Kementerian Luar Negeri sangat berbahaya dan pengadilan harus bertindak”.
BACA JUGA:
- Lobi Zionis di Washington Puji Para Perusuh di Lebanon
- Lebanon Genting, Para Perusuh Bentrok dengan Polisi
Sebaliknya, pensiunan Brigadir Jenderal Angkatan Darat Lebanon, Charles Abi Nader, mengatakan kepada Al-Mayadeen bahwa sebagian besar dari mereka yang menyerbu Kementerian Luar Negeri adalah penyabot, dan menambahkan bahwa “mereka yang menyerbu Kementerian Luar Negeri pasti memiliki koneksi di luar negeri”.
Abi Nader menilai pihak yang melakukan sabotase tidak ingin penyelidikan ledakan terus berlanjut.
Sumber Al-Mayadeen juga menyebutkan, ada rencana membobol lebih dari satu kementerian di Lebanon untuk memusnahkan dokumen dan file terkait korupsi sejak 1992. (ARN)