Lebanon, ARRAHMAHNEWS.COM – Presiden Lebanon Michel Aoun pada Hari Minggu (16/08) menegaskan tekadnya untuk mengungkap kebenaran di balik ledakan besar 4 Agustus lalu di Pelabuhan Beirut.
“Kami memiliki keinginan untuk mencapai kesimpulan yang cepat dalam penyelidikan terkait dengan ledakan yang terjadi di Pelabuhan Beirut pada tanggal 4 Agustus, tetapi kemudian kami menemukan bahwa masalah tersebut saling terkait dan membutuhkan waktu,” ujarnya dalam sebuah wawancara dengan saluran TV BFM.
BACA JUGA:
- Mantan Menhan Iran: Ledakan Beirut 100 Persen Ulah Israel
- Sekjen Hizbullah Sebut Ledakan Beirut Antara Kelalaian dan Sabotase
“Semua asumsi masih valid, dan kami tidak boleh salah dalam hal ini, jadi kami tidak bisa mengesampingkan satu kemungkinan tanpa menyelidikinya,” kata sang presiden sebagaimana dikutip National News Agency (NNA), menegaskan bahwa kebenaran pasti akan diungkap sesegera mungkin.
Mengomentari pembentukan pemerintahan baru, Aoun menegaskan bahwa yang penting baginya ketika membentuk pemerintahan adalah langsung mulai melaksanakan reformasi di dalam negeri, ia menolak dengan tegas rumor bahwa Hizbullah menghambat proses reformasi di negara tersebut.
Menanggapi pertanyaan tentang protes 17 Oktober, presiden menegaskan bahwa ia telah mendengarkan tuntutan rakyat, dengan mengatakan: “Saya adalah putra rakyat ini dan saya sama marahnya dengan mereka, dan saya bukan sekedar penonton”.
BACA JUGA:
- The Daily Beast: Akun Terkait Saudi Lancarkan Kampanye Pembohongan Publik atas Tragedi Beirut
- Artis Lebanon Majida El Roumi: Ledakan Beirut Kelalaian atau Disengaja?
Dia juga menyoroti pentingnya menyetujui audit forensik keuangan, karena akan menentukan tanggung jawab keuangan yang melanggar undang-undang, yang menjadi titik awal korupsi.
Di sisi lain, Aoun menegaskan tidak akan mundur karena akan menciptakan kekosongan dalam pemerintahan. (ARN)
