BEIRUT – Sekretaris Jenderal Hizbullah menyatakan kesiapan gerakan perlawanan untuk membuat pengorbanan guna mempertahankan Lebanon dan melindungi kepentingan nasionalnya, dan mengecam Amerika Serikat karena melakukan perang terhadap negara-negara di seluruh dunia.
Sayyed Hassan Nasrallah yang membuat pernyataan itu dalam pidato yang disiarkan TV al-Manar pada Sabtu malam, juga mengatakan bahwa Hizbullah menganggapnya sebagai tugas membela negara.
Menurut nilai-nilai keislaman adalah wajib membantu semua manusia terlepas dari afiliasi mereka, sementara batas geografis dan politik tidak boleh menjadi penghalang dalam hal ini, tegasnya.
Baca:
- Hizbullah Tembak Jatuh Drone Israel di Perbatasan
- PM Kadhimi ke Pelosi: Berurusan dengan Irak Harus Hormati Kedaulatannya
Sekjen Hizbullah juga menekankan bahwa mendukung rakyat Palestina dan memerangi kelompok teroris Suriah melayani kepentingan Lebanon.
“Memerangi ISIS di Suriah dan Irak adalah tugas Hizbullah untuk mencegahnya mencapai kemenangan dan memperluas [wilayah] kekhalifahan ke negara-negara kawasan lainnya,” katanya.
Nasrallah lebih lanjut menekankan bahwa Hizbullah tidak akan pernah meninggalkan tanggung jawabnya di Lebanon dan negara-negara tetangga, serta menambahkan bahwa kelompok tersebut mempertimbangkan kepentingan nasional Lebanon.
Dia juga mengutuk campur tangan politik Washington dan intervensi militer di sebagian besar negara dunia.
“Amerika Serikat mengobarkan perang dan memegang hak untuk dirinya sendiri untuk membunuh anak-anak yang tidak bersalah di Yaman dan di tempat lain, tetapi tidak ada yang bisa mengatakan sepatah kata pun untuk mengutuk agresinya,” kata Nasrallah.
“Mengapa Anda mencampuri urusan negara dan memulai perang, tetapi kami dan orang lain tidak memiliki hak untuk mengulurkan tangan membantu negara-negara yang haknya telah dilanggar?” tanya Nasrallah kepada para pejabat Amerika.
Baca: Kerjasama Militer Rusia-Iran Masuki Fase Baru, Amerika Ketar-ketir
Ketika orang Lebanon meminta bantuan dari semua negara dunia selama bencana dan perang, mereka tidak boleh menolak bahwa beberapa kelompok Lebanon membantu negara-negara Arab tertentu di kawasan, termasuk Suriah, Irak, Palestina, dan Yaman. (ARN)