Arab Saudi

Yaman ke Koalisi Saudi: Hentikan Perang atau Bersiap Terima Penderitaan Luar Biasa

Yaman ke Koalisi Saudi: Hentikan Perang atau Bersiap Terima Penderitaan Luar Biasa
Perang Yaman

Yaman, ARRAHMAHNEWS.COM – Yaman memperingatkan koalisi pimpinan Saudi bahwa jika negara-negara agresor meningkatkan serangan mereka ke negara itu maka mereka harus siap menerima penderitaan yang luar biasa.

Jaringan televisi al-Masirah Yaman melaporkan pada bahwa Menteri Pertahanan Yaman, Mayor Jenderal Mohammad Nasser al-Atifi, mengatakan bahwa pasukan pertahanan sekutu Yaman siap untuk melakukan serangan balik mereka hingga ke “tahap penderitaan yang luar biasa” bagi negara-negara aggressor.

“Negara-negara agresi adalah yang memulai perang ini di negara kami, dan jika terus berlanjut, kami akan mengendalikan akhir perang ini,” kata Atifi.

Baca:

Koalisi pimpinan Saudi menginvasi Yaman pada Maret 2015 untuk mengembalikan kekuasaan negara itu kepada sekutunya dan menghancurkan gerakan rakyat, Houthi Ansharullah. Negara agresor utama adalah Arab Saudi sendiri dan Uni Emirat Arab (UEA), sementara Amerika Serikat memberikan bantuan intelijen dan logistik, termasuk dengan penyediaan persenjataan canggih.

Menteri Yaman berkata, “Kami berada dalam tahap kesiapan yang maju, mampu menghadapi teknologi agresi” dan meniadakan efeknya.

Eskalasi Serangan Agresi

Koalisi Saudi telah meningkatkan serangannya ke Yaman baru-baru ini pasca PBB menghapus mereka dari daftar hitam pembunuh anak. Al-Masirah melaporkan pada hari Sabtu bahwa koalisi yang dipimpin Saudi telah melakukan sebanyak 42 serangan udara baru di Provinsi al-Jawf dan Ma’rib utara Yaman selama 24 jam terakhir.

Baca: PBB: Jutaan Orang Yaman Hadapi Kematian

Penjajah juga menyerang Provinsi Sa’ada – yang terletak di sebelah barat al-Jawf – dua kali selama periode yang sama.

Ruang Operasi Petugas Penghubung dan Koordinasi Yaman juga mengatakan bahwa negara-negara agresor telah melakukan 79 pelanggaran gencatan senjata untuk kota pelabuhan penting al-Hudaydah di barat dalam rentang waktu yang sama. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca