China, ARRAHMAHNEWS.COM – Militer China memprotes keras pesawat mata-mata AS yang masuk tanpa izin ke zona larangan terbang dalam latihan tembakan langsung oleh Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA)
Juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional China Zhao Lijian mengatakan pada hari Rabu (26/08), memperingatkan bahwa langkah itu sangat beresiko menyebabkan kesalahan penilaian dan bahkan kecelakaan, dan merupakan tindakan provokasi yang terang-terangan.
BACA JUGA:
- China terkait Snapback: Uniteralisme AS Tak Laku dan Penindasannya Pasti Gagal
- Media AS: Kemitraan Iran-China “Mimpi Buruk” Barat
“Itu terjadi di wilayah udara dan wilayah China, tentu saja,” kata Zhao, ketika ditanya apakah insiden itu terjadi di wilayah udara internasional.
Kementerian pertahanan negara telah menjuluki insiden itu sebagai “provokasi terang-terangan”, menambahkan bahwa tindakan semacam itu dapat menyebabkan kesalahpahaman dan bahkan insiden di laut atau di udara.
Insiden itu terjadi beberapa saat setelah China melakukan dua latihan di Provinsi Hainan. Latihan itu dilakukan di tengah kehadiran militer AS yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah tersebut.
Pesawat militer AS menghadapi risiko salah ditembak jatuh ketika memasuki zona pembatasan latihan militer yang diumumkan sebelumnya, dan PLA menahan diri untuk tidak melakukannya, kata para ahli China.
BACA JUGA:
- Dituduh Jadi Agen China, Mantan Anggota CIA Ditangkap
- Komentar Pedas China ke AS: Hentikan Sanksi atas Iran dan Kembali ke Jalan yang Benar
PLA telah menembak jatuh lima pesawat U-2 di masa lalu saat mereka masuk tanpa izin ke wilayah udara daratan China, kata pengamat militer China.
Pada awal Agustus, sebuah lembaga pemikir China mencatat bahwa hanya pada bulan Juli saja 67 pesawat intelijen AS terbang melalui Laut China Selatan, dan Penasihat Negara China serta Menteri Luar Negeri Wang Yi mengatakan kepada Kantor Berita Xinhua dalam wawancara 5 Agustus lalu bahwa “pada paruh pertama tahun ini saja , AS mengirim pesawat militer ke sana [ke Laut Cina Selatan] lebih dari 2.000 kali.” (ARN)
Sebar:
