LEBANON, ARRAHMAHNEWS.COM – Tentara Lebanon menemukan 4,35 ton amonium nitrat di dekat pintu masuk pelabuhan Beirut beberapa minggu setelah ledakan besar yangmenewaskan puluhan orang dan melukai 5.000 lainnya pada 4 Agustus, kantor berita negara NNA melaporkan.
Menurut pernyataan tentara yang dikutip oleh agensi, insinyur militer sedang menangani bahan kimia tersebut.
Sedikitnya 190 orang tewas dan 5.000 lainnya cedera ketika dua ledakan mengguncang pelabuhan Beirut pada 4 Agustus, dan menyebabkan kerusakan besar di beberapa bagian kota, termasuk 300.000 orang kehilangan tempat tinggal.
Baca:
- Foto Satelit Tunjukkan Gambar Sebelum dan Sesudah Serangan Israel di Suriah
- UE Tegaskan Bela ICC Lawan Sanksi Washington atas Para Jaksa Kasus Kejahatan AS di Afghanistan
Pihak berwenang menyalahkan ledakan itu pada penyimpanan lebih dari 2.500 ton amonium nitrat yang sangat eksplosif di gudang pelabuhan.
Ledakan mematikan tersebut memicu protes massal di Lebanon, dengan ribuan orang turun ke jalan untuk menuntut pengunduran diri pemerintah. Insiden tragis itu memperburuk krisis ekonomi negara dan menambah bahan bakar ke sentimen anti-pemerintah, memaksa perdana menteri dan kabinetnya mundur.
Pekan lalu, mantan duta besar Lebanon untuk Jerman, Mustapha Adib, ditunjuk sebagai perdana menteri baru dengan dukungan sebagian besar anggota parlemen setelah dicalonkan oleh kelompok Hizbullah.
Pada tanggal 9 Agustus, para pemimpin dunia menjanjikan hampir $ 300 juta untuk Lebanon pada konferensi donor yang didukung PBB. (ARN)
